post image
KOMENTAR

Helikopter MI 17 yang dikabarkan hilang kontak pada Jumat (28/6) lalu di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, belum jua ditemukan hingga sekarang.

TNI Angkatan Darat kembali melanjutkan pencarian heli berikut 17 prajurit di dalamnya baik melalui udara maupun darat.

"Hari ini didukung cuaca cukup bagus, kita mengerahkan empat unit pesawat dalam rangka operasi penyisiran melalui udara," kata Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Mohammad Aidi saat dihubungi Kantor Berita RMOL, Senin (1/7).

Kolonel Aidi menjelaskan, dua unit pesawat jenis CN 235 telah diterbangkan pagi tadi pukul 06.00 WIT. Pesawat milik TNI ini mengangkut kebutuhan logistik bagi tim pencari dan bahan bakar avtur dari Sentani ke Oksibil.

Penyisiran juga dibantu satu unit pesawat jenis karavan dan satu unit heli bell 206 milik penerbangan sipil.

"Kita berusaha memaksimalkan penyisiran," imbuhnya.

Sementara penyisiran melalui jalur darat, masih kata Kolonel Aidi, hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki karena faktor medan geografis pegunungan Bintang yang sangat berat serta terbatasnya infrastruktur.

"Itu yang bisa melewati jalan setapak hanya sebagian kecil, sisanya harus menerabas hutan lebat," jelasnya.

Sebanyak satu SSK atau 100 orang prajurit TNI yang dikerahkan ditambah gabungan dari unsur Polres, tim SAR Papua dan sukarelawan masyarakat setempat. Kondisi 23 penumpang beserta kru di dalam heli nahas itu belum bisa dipastikan.

"Korban sampai sekarang kita belum bisa monitor, bagaimana nasibnya tapi kami tetap optimis korban masih dalam keadaaan selamat," ucapnya.

Hal ini mengingat kondisi medan pencarian sangat luas serta cuaca cukup dingin di atas ketinggian 3.000 hingga 4.000 mdpl.

"Kemarin hujan, hanya beberapa jam cuaca terbuka kemudian hujan, hari ini cuaca cukup terang," katanya lagi.

Kolonel Aidi menambahkan, penyisiran dilakukan dengan cara mengumpulkan keterangan baik dari masyarakat dipadukan pantauan teknologi satelit Geo Pascal. Teknologi satelit ini bisa mendeteksi anomali panas yang dicurigai sebagai titik keberadaan heli yang hilang kontak.

"Jadi dari suhu panas yang dideteksi, namun hal itu belum tentu akurat karena sumber panas bisa banyak hal, mungkin dari kampung-kampung, tapi digabungkan dari keterangan masyarakat untuk mengambil kesimpulan titik tersebut kedudukan heli," jelasnya.

Ia memastikan segala daya upaya dikerahkan untuk menemukan keberadaan heli yang hilang kontak itu berikut seluruh penumpang di dalamnya.

"Kita tidak punya target kapan pencarian dihentikan, kita berharap dalam waktu cepat bisa menemukan, karena yang kita cari ini adalah jiwa. Ada 12 prajurit kita ada di situ, tidak mungkin kita hanya biarkan saja, hilang begitu saja," tuturnya. ***


STARLUX Pesan A350F dan A330neo Tambahan

Sebelumnya

Airbus dan ST Engineering Sepakat Dirikan Pusat MRO C295 di Singapura

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews