post image
KOMENTAR

Pencarian helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 milik TNI Angkatan Darat sudah memasuki hari kelima ini.

Heli yang membawa 12 penumpang terdiri dari tujuh orang kru dan lima peronel Satgas Yonif 725/Woroagi itu hilang pada Jumat (28/6) pukul 11.49 WIB, lima menit setelah terbang dari Bandara Oksibil, Papua.

Heli tersebut seharusnya mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT pada hari yang sama.

"Pagi tadi kami mengerahkan dua heli jenis Bell 412 milik TNI AD yang fokus di Okbibab sesuai dengan pengolahan data keterangan yang kita himpun baik dari masyarakat maupun data satelit geospatial intelligence," ujar Kepala Penerangan Kodam 17 Cenderawasih, Letkol Inf Aidi kepada Kantor Berita RMOL, Rabu (3/7).

Selain itu juga dilibatkan satu unit pesawat CN 235 TNI Angkatan Udara  yang berperan sebagai pendukung bahan bakar penerbanga tim pencari. Selain itu juga ada satu unit heli bell 206 (PK IWD) dari penerbangan sipil.

Lebih lanjut Aidi menyebutkan, setidaknya ada dua kendala yang dihadapi tim pencari heli MI-17. Pertama, faktor cuaca.

"Tadi pagi, sejak kemarin, di Jayapura hujan deras. Di Sentani juga gerimis. Kemudian di Oksibil berkabut," jelasnya.

Tetapi arah penerbangan yang dituju terlihat terang. Hanya memang belum ada laporan setelah dilakukan penyisiran. Kendala lainnya menurut Aidi, luas area yang menjadi rute heli M1-17 sebelum hilang kontak.

"Awalnya pesawat itu dari Oksibil ke Sentani, kemudian dinyatakan lost contact. Jarak yang ditempuh itu kalau dibandingkan dengan di Pulau Jawa itu seperti dari Jakarta ke Semarang," kata Aidi memberi perumpamaan.

Bedanya, jelas dia, penerbangan Jakarta ke Semarang padat pemukiman sehingga jika terjadi sesuatu dengan mudah memperoleh informasi dari masyarakat. Sementara di antara Oksibil dan Sentani itu hutan belantara.

“Sangat minim pemukiman penduduk dan sebagian besar hutan itu belum terjamah," imbuhnya.

Informasi yang dihimpun dari masyarakat hingga kini juga masih sangat minim, bahkan belum ada yang mengarah spesifik mengenai kedudukan heli dengan nomor registrasi HA-5138 itu.

“Contohnya keterangan masyarakat, mengatakan pada saat kejadian, mendengar heli terbang tapi tidak melihat heli tersebut karena tertutup awan. Kalau hanya suara belum tentu juga itu dari heli yang kita cari," paparnya.

Informasi spesifik lain yang dibutuhkan dalam pencarian seperti ledakan atau asap juga belum diperoleh.

"Tapi kami masih tetap optimis untuk terus melakukan pencarian dan kami belum menentukan batas waktu kapan, target kami terus mencari sampai ketemu," tegasnya.

Nama-nama awak helikopter naas tersebut adalah Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo, dan Pratu Aharul.

Sedangkan penumpang yang merupakan anggota Yonif 725/WRG, yaitu Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin dan Prada Tegar Hadi Sentana.


PT Dahana Sudah Punya Pabrik Amonium Nitrat, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Sebelumnya

Kapal Induk Jatayu Mulai Beroperasi di Laut Selatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga