post image
KOMENTAR

Setelah melakukan pencarian selama dua tahun akhirnya tim Survei Denmark dan Greenland (GEUS) menemukan bagian penting dari mesin pesawat A380 milik Air France yang terjatuh di bulan September 2017.

Penemuan bagian mesin pesawat superjumbo itu dimungkinkan oleh bantuan dari orang-orang bertalenta dari semua organisasi yang dilibatkan. Begitu dikatakan Kenneth David Mankoff yang merupakan peneliti senior  GEUS.

Pada 30 September 2017, pesawat A380 milik Air France yang terdaftar dengan nomor F-HPJE terbang dari  Bandara  Charles de Gaulle Airport (CDG) di Paris menuju Bandara International Airport (LAX) di Los Angeles.

Penerbangan dengan nomor AF066 itu membawa 497 penumpang dan 24 kru.

Setelah terbang selama lima jam, di saat pesawat telah melintasi sisi selatan Greenland sebuah kipas dari mesin nomor empat pesawat itu terjatuh. Disebutkan bahwa mesin GP7200 itu dibangun Engine Alliance, sebuah konsorsium dari General Electric dan Pratt & Whitney.

Dua jam kemudian pesawat Air France ini mendarat darurat di pangkalan militer Kanada  Goose Bay (YYR).

Karena Goose Bay tidak dapat menampung ke-521 orang yang ikut dalam penerbangan, semua penumpang dan awak menunggu dalam pesawat sampai pesawat pengganti tiba untuk membawa mereka ke tujuan.

Selama dua tahun Biro Investigasi Kecelakaan Denmark (AIB DK) dan Biro Pencarian dan Analisis Prancis (BEA) berusaha menemukan bagian-bagian yang hilang itu.

Beberapa bagian dari mesin itu tercecer di runway Goose Bay saat pesawat mendarat. Beberapa lainnya jatuh di Greenland.

Dengan menggunakan flight data recorder (FDR),   BEA berhasil menemukan posisi pesawat ketika kegagalan mesin terjadi.

Lokasi jatuhnya bagian mesin itu adalah sebuah hamparan es yang cukup tebal dengan cuaca yang kurang bersahabat. Beberapa bagian ditemukan di permukaan, tetapi beberapa lainnya tertimbun lapisan es tebal.

Setelah menggunakan berbagai peralatan canggih, seperti dikutip dari Aerotime, akhirnya bagian mesin berupa kipas seberat 150 kilogram ditemukan di kedalaman. Saat ini kipas mesin itu sedang diteliti BEA untuk mengetahui penyebab di balik insiden ini.


Korea Selatan Siapkan Pesawat Pengintai Tak Berawak Antisipasi Gerakan Provokatif

Sebelumnya

Inggris dan Jepang Tandatangani Kerjasama Antariksa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Technology