post image
KOMENTAR

Sungguh memprihatinkan. Helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang hilang sejak hari Jumat pekan lalu (28/6), sampai hari ini masih belum ditemukan.

Di hari keenam pencarian dipusatkan di daerah Airu dan Lereh. Hal ini didasarkan pada informasi yang diperoleh dari masyarakat di lereng Oksibil.

Namun, informasi itu pun belum bisa dipastikan sepenuhnya.

“(Masyarakat) ada mendengar, tapi tidak melihat, suara seperti truk rusak. Suaranya seperti tidak normal," ujar Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf M. Aidi kepada Kantor Berita RMOL, Jumat (5/7).

Kolonel Aidi menjelaskan, informasi terakhir itu yang kini dikembangkan.  Pencarian heli MI-17 dilakukan dengan  mengerahkan dua unit heli Bell dan pengerahan 1 SKK atau 100 personel gabungan TNI, Polres, Basarnas, dan sukarelawan.  

"Walaupun medan pencarian tidak setinggi Oksibil, tetapi masih hutan belantara. Kita berharap itu (informasi terakhir) yang positif," ucapnya.

Adapun Kondisi cuaca, sambung Aidi, masih seperti kemarin yakni tidak sepenuhnya mendukung. Namun tim masih bisa memanfaatkan celah-celah terbuka yang tidak tertutup kabut.

Helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 naas itu membawa 12 penumpang dan kru. Heli take off dari Oksibil pada Jumat pekan lalu (28/6) pukul 11.44 WIT dengan tujuan Jayapura.

Sebelum hilang, petugas di bandara Oksibil sempat menerima laporan pilot bahwa helikopter terbang pada ketinggian 7.800 kaki, sekitar enam mil laut ke utara.

Pada pukul 13.11 WIT seharusnya heli MI-17 sudah mendarat di Sentani. Karena tak ada laporan, pihak bandara di Sentani menghubungi bandara di Oksibil.

"Selama menit nol sampai lima masih komunikasi. Bahkan pilot heli itu sempat mengucapkan terima kasih kepada pemandu di Bandara Oksibil," demikian Aidi.


PT Dahana Sudah Punya Pabrik Amonium Nitrat, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Sebelumnya

Kapal Induk Jatayu Mulai Beroperasi di Laut Selatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga