post image
KOMENTAR

Ibukota Turki, Istanbul, punya bandara baru. Terketak di dekat Laut Hitam, bandara baru yang mulai dibangun tahun 2013 lalu itu secara resmi diberi nama Bandara Istanbul.

Bandara Istanbul dibangun karena Bandara Ataturk sudah terlalu sibuk dan daya tampungnya sudah mencapai titik optimal. Bandara yang menggunakan nama pendiri Turki modern, Kamal Ataturk, ini tercatat sebagai salah satu bandara tersibuk di seantero Eropa.

Sebagian beban Bandara Ataturk sebenarnya telah dipindahkan ke Bandara Sabiha Gocken yang berada di sisi Asia. Kedua bandara itu, Bandara Ataturk dan Bandara Sabiha Gocken, dapat menampung lebih kurang 100 juta penumpang dalam setahun.

Dengan bandara baru di Istanbul, diperkirakan ketiga bandara dapat menampung sampai 250 juta penumpang dalam setahun.

Ground breaking dan peletakan batu pertama pembangunan Bandara Istanbul dilakukan pada tanggal 7 Juni 2014. Namun pembangunan sesungguhnya baru dimulai setahun kemudian setelah urusan pembebasan lebih dari 7.500 hektar lahannya selesai dilakukan.

Peresmian Bandara Istanbul dilakukan pada 29 Oktober 2018 bersamaan dengan perayaan 95 tahun proklamasi kemerdekaan Turki. Turkish Airlines dengan nomor penerbangan TK2124  menjadi pesawat pertama yang tinggal landas dari bandara itu dua hari setelah peresmian.

Sejak awal proyek diumumkan kalangan ekologis di Turki sudah memberikan perhatian pada lahan bekas tambang yang digunakan sebagai lokasi pembangunan, juga pada titik kordinat bandara yang dianggap bisa membahayakan penerbangan.

Pakar lingkungan Dogan Kantarci, misalnya, kepada harian Cumhuriyet mengatakan, konstruksi bandara tidak memenuhi standar internasional.

Sifat lahan timbunan bekas tambang sangat tidak stabil dan ini membuat kontruksi bangunan menjadi lemah, baik di bangunan terminal maupun di runway.

Selain itu, runway dibangun tanpa pertimbangan arah yang berkesesuaian dengan sifat angin di kawasan itu.

Angin permukaan yang bertiup dari baratlaut dan timurlaut kerap menciptakan semacam pusaran angin di sisi pebukitan di sekitar bandara. Pusaran angin itu bisa berubah menjadi puting beliung.

“Kesimpulannya, lokasi bandara ketiga di Istanbul ini salah. Datarannya tidak memadai. Kesalahannya sampai pada skala yang tidak bisa ditangani insinyur yang terlibat dalam pembangunan,” ujarnya.

“Karena itu, menggunakan bandara ini secara intensif untuk penerbangan internasional dan domestik dapat menciptakan sejumlah bahaya,” kata dia lagi.

Di sisi lain, Kantarci mengatakan, bandara ini dapat digunakan untuk pesawat-pesawat militer yang lebih ringan.

“Atau jadi bandara hantu (karena harus dikosongkan),” demikian Kantarci.


Seluruh Pembatasan Dibuka, China Siap Sambut Turis Asing

Sebelumnya

Staf Bandara Jerman Mogok Kerja, Ratusan Penerbangan Dibatalkan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Airport