post image
KOMENTAR

Runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta sudah mampu dioperasikan dengan optimal untuk mendukung peningkatan kapasitas pergerakan pesawat.

Runway baru sepanjang 3.000 meter yang mulai dioperasikan pada 20 Desember 2019 lalu juga memenuhi standar keselamatan dan keamanan penerbangan.

Demikian disampaikan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, dalam keterangan di penghujung tahun kemarin (Selasa, 31/12).

"Sejak awal, Runway 3 dibangun dengan konsep dependen runway, dengan memenuhi aspek keselamatan yang diperlukan sesuai dengan ICAO compliances, dengan strategi penanganan sistem lalu lintas udara secara segregated," jelas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti.

Sebelumnya Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, dalam keterangan kepada media saat memulai operasional Runway 3 mengatakan, pengoperasian dilakukan untuk mengurai kepadatan pergerakan pesawat menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2020.

"Terpenting, kami sudah melaporkan ke regulator, kemudian ke Menteri Perhubungan. Tugas kami selesai dulu," ujarnya.

Dia menambahkan, walaupun belum ada jadwal peresmian yang rencananya akan dilakukan Presiden Joko Widodo, namun operasional Runway 3 akan dilanjutkan pasca libur Natal dan Tahun Baru.

Hal ini, sebut dia lagi, merupakan kesepakatan antara AP II dan stakeholder lain seperti Airnav, Otoritas Bandara (Otban) serta Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Pembangunan Runway 3 sebenarnya sudah selesai dilakukan di bulan Agustus 2019. Diburuhkan waktu untuk familiarisasi sambil menunggu pengerjaan east cross taxiway yang menghubungkan runway satu sisi selatan dengan runway dua sisi utara.


Jumlah Bandara Internasional di Indonesia Dikurangi 17

Sebelumnya

Seluruh Pembatasan Dibuka, China Siap Sambut Turis Asing

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Airport