post image
KOMENTAR

Chandrayaan atau Kereta Rembulan berdiri tegak di stasiun peluncuran di Satish Dhawan Space Center, milik India Space Research Organisation (ISRO), di Pulau Sriharikota di timur Andhara Pradesh.

Roket dengan tinggi 44 meter itu siap melesat ke luar angkasa.

Senin dinihari (15/7),  pukul 02.51 sang Kereta Rembulan dijadwalkan take off  menuju permukaan bulan, sekitar 600 kilometer dari kutub selatan bulan.

Namun sekitar 56 menit sebelum hitung mundur dimulai, sebuah kendala teknis ditemukan dan peluncuran pun dibatalkan.

Untuk sementara mimpi India menjadi negara keempat yang mengirimkan misi ke bulan tertunda. Sejauh ini baru Federasi Rusia, Amerika Serikat dan Republik Rakyat China yang berjaya mengirimkan misi ruang angkasa.

Chandrayaan-2 yang batal berangkat itu adalah kelanjutan dari misi ruang angkasa India yang sebenarnya telah dilakukan sebelas tahun lalu. Pada bulan Oktober 2008, ISRO mengirimkan Chandrayaan-1 untuk mencari tanda-tanda air di bulan.

Chandrayaan-2 dilengkapi oleh tiga spacecraft, yaitu sebuah roket pengorbit, pendarat Vikram, dan kendaraan Pragyaan.

Wahana tersebut juga dilengkapi roket pendorong Geosynchronous Satellite Launch Vehicle Mark III (GSLV Mk-III).

Adapun pengendali misi ini adalah dua wanita India, Ritu Karidhal yang merupakan direktur program dan Muthayya Vanitha yang merupakan juru navigasi.

Proyek tersebut ditujukan untuk memetakan kondisi bulan dan mendeteksi benih-benih air dan mineral di bulan, serta mengukur gempa di satelit bumi itu.

Pada mulanya, proyek ini disponsori dua badan luar angkasa dari dua negara, yakni ISRO dari India dan Roskosmos dari Rusia. Kerjasama keduanya ditandatangani pada 12 November 2007.

Dalam kerjasama itu, ISRO bertanggung jawab membangun orbiter dan rover, sementara Rusia bekerja untuk menyiapkan pendarat. Perdana Menteri India saat itu, Manhmohan Singh, menyetujui misi ruang angkasa ini pada 18 September 2008 dan desain diselesaikan pada Agustus 2009.

Walau hulu roket yang berfungsi sebagai payload sudah selesai dibangun sesuai jadwal, namun  pada Januari 2013 misi ini ditunda karena Rusia gagal membangun mesin pendarat. Menurut rencana, misi akan diluncurkan pada tahun 2016.

Di tahun 2015 Rusia akhirnya angkat tangan, dan mundur dari proyek ini. Tidak ada pilihan bagi India kecuali melanjutkannya sendiri.

Peluncuran pesawat ruang angkasa ini tadinya dijadwalkan pada Maret 2018. Namun dibatalkan dan dijadwalkan ulang pada April 2018. Di bulan April itu, misi kembali dibatalkan dan kembali dijadwalkan ulang pada bulan Oktober di tahun yang sama.

Di bulan Juni 2018, ISRO melakukan sejumlah perubahan pada konfigurasi pendaratan dan peluncuran kembali dijadwalkan ulang, kali ini disebutkan pada paruh pertama 2019.

Di bulan Februari 2019 ISRO menggelar latihan pendaratan. Sayangnya, dalam latihan ini kaki pendarat mengalami kerusakan kecil dan peluncuran kembali diundur.

Upaya memberangkatkan Chandrayaan-2 dilakukan pada dinihari 15 Juli 2019. Namun, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, misi dibatalkan kurang dari satu jam sebelum hitung mundur.

Belum ada informasi kapan peluncuran akan kembali dijadwalkan.


Korea Selatan Siapkan Pesawat Pengintai Tak Berawak Antisipasi Gerakan Provokatif

Sebelumnya

Inggris dan Jepang Tandatangani Kerjasama Antariksa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Technology