post image
KOMENTAR

Tanggal 1 Februari setiap tahun dikenang rakyat Republik Islam Iran sebagai hari pertama Revolusi Fajar.

Revolusi yang dimotori Imam Khomeini itu terjadi 41 tahun lalu. 

Setelah hidup dalam pengasingan selama 15 tahun, Sayyid Ruhollah Mūsavi Khomeini yang di dunia barat dikenal dengan nama Ayatollah Khomeini tiba di Bandara Mehrabad, Tehran, 1 Februari 1979.

Hari masih pagi. Sekitar pukul 9.30 waktu setempat.

Imam Khomeini terbang dari Paris, Prancis, menggunakan pesawat Boeing 747 milik Air France. Ikut dalam pesawat dengan nomor penerbangan 4721 itu sejumlah pendukungnya dan sekitar 120 wartawan asing.

Kehadiran wartawan-wartawan asing itu disebutkan untuk menjamin keamanan Imam Khomeini.

Imam Khomeini menuruni tangga pesawat dengan bantuan pilot pesawat Air Frannce. Dia disambut para pendukungnya di bawah tangga dan sejumlah perwira yang bersimpati pada perjuangannya.

Setelah memberikan pidato singkat di Bandara Mehrabad, Imam Khomeini mengunjungi pemakaman Behest-e Zahra.

Di pemakaman itu, Imam Khomeini mengatakan akan membentuk pemerintahan baru untuk menggantikan pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Shapour Bakhtiar di bawah Shah Reza Pahlevi.

Pada tanggal 5 Februari, Imam Khomeini mengangkat Mehdi Bazargan sebagai Perdana Menteri pemerintahan sementara.

Dukungan kepada revolusi pun semakin besar. Pada tanggal 8 Februari perwira tinggi Angkatan Udara menyatakan kesetiaan kepada revolusi dan Sang Imam. Lalu pada 10 Februari rakyat yang mendapatkan dukungan dari Angkatan Udara menduduki kantor-kantor pemerintahan.

Sehari kemudian, 11 Februari, perwira tinggi militer menyatakan netral dan menarik pasukan dari jalanan.

Bakhtiar yang menyadari posisinya semakin lemah akhirnya menerima kenyataan. Ia menyelamatkan diri dan terbang menuju Paris, mengikuti jejak Reza Shah Pahlevi yang lebih dahulu meninggalkan Iran pada 16 Januari 1979.   


Penerbangan “All Black Female Crew” untuk Mengenang Bessie Coleman

Sebelumnya

Lisa Marie, Convair 800 Kebanggan Elvis Presley

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Histoire

image

Legacy