post image
Operasi militer Turki di Suriah tak didukung AS/Net
KOMENTAR

 Amerika Serikat melalui Gedung Putih menyatakan tidak akan mendukung operasi militer Turki di Suriah bagian utara, Minggu (6/10).

Keputusan tersebut diambil usai Presiden AS, Donald Trump melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

"Angkatan bersenjata AS tidak akan mendukung atau terlibat dalam operasi itu. Pasukan AS setelah mengalahkan kekhalifahan teritorial ISIS, tidak akan lagi berada di daerah itu,"  ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Stephanie Grisham, Minggu malam waktu setempat seperti yang dimuat Sputnik.

 Seperti diberitakan Al Jazeera, Grisham juga mengatakan Turki akan menahan para pejuang asing yang ditangkap pasukan Kurdi (YPG) yang didukung oleh AS.

Sebelumnya, Sabtu (5/10), Erdogan mengatakan Turki berencana untuk melancarkan operasi di Suriah Utara atau di sebelah timur Sungai Efrat dalam beberapa hari ke depan.

Erdogan mengungkapkan, tujuan operasi adalah untuk membersihkan perbatasan Suriah dengan Turki dari milisi Kurdi, menciptakan zona keamanan, dan menampung para pengungsi Suriah di sana.

Pada 7 Agustus lalu, Turki dan AS sepakat untuk menciptakan zona aman di Suriah utara. Pada bulan yang sama, Erdogan juga memperingatkan bahwa negaranya dapat melancarkan operasi militer terhadap YPG di Suriah jika AS tak memenuhi persyaratan Turki terkait zona aman.


PT Dahana Sudah Punya Pabrik Amonium Nitrat, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Sebelumnya

Kapal Induk Jatayu Mulai Beroperasi di Laut Selatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga