post image
Dutabesar Finlandia untuk Indonesia, Jari Sinkari
KOMENTAR

BAGI masyarakat dunia hari ini, Sanna Mirella Marin adalah salah satu ikon baru. Wanita muda kelahiran Helsinki, 16 November 1985, itu dilantik sebagai Perdana Menteri ke-46 Finlandia pada tanggal 10 Desember 2019 lalu di saat baru berusia 34 tahun.

Marin bergabung dengan Partai Sosial Demokrat di tahun 2006, dan menjadi Wakil Presiden Pemuda Sosial Demokrat dari tahun 2010 sampai 2012. Dalam Pemilu 2012, Marin terpilih sebagai anggota Dewan Kota Tampere. Usianya baru 27 tahun saat itu. Setahun kemudian, ia menjadi Wakil Ketua Dewan Kota Tampere, dan kembali terpilih dalam Pemilu 2017. Di tahun 2014 alumni University of Tampere ini terpilih sebagai Wakil Ketua Umum Partai Sosial Demokrat. Lalu di tahun 2015, saat usianya 30 tahun, Marin terpilih sebagai anggota Parlemen dari Distrik Pirkanmaa.

Empat tahun kemudian, Juni 2019, istri dari Markus Raikkonen ini kembali terpilih sebagai anggota Dewan. Namun Perdana Menteri Antti Juhani Rinne saat itu meminta ibu satu anak ini bergabung dalam pemerintahan sebagai Menteri Transportasi dan Komunikasi.

Setelah Rinne mengundurkan diri pada 8 Desember 2019, Partai Sosial Demokrat memilih Marin sebagai Perdana Menteri baru. Marin adalah wanita ketiga yang menjadi Perdana Menteri Finlandia setelah dua politisi senior Partai Tengah, yakni Anneli Jaatteenmaki (2003) dan Mari Kiviniemi (2010-2011).

Sudah menjadi semacam tradisi bagi Finlandia memiliki pemerintahan koalisi. Ada lima partai politik di dalam pemerintahan koalisi yang dipimpin Perdana Menteri Marin saat ini. Kelima partai politik itu dipimpin oleh wanita, dan kelima ketua partai politik itu ikut duduk di dalam pemerintahan. Mereka adalah Ketua Partai Aliansi Kiri, Li Andersson (32), yang menempati posisi Menteri Pendidikan. Lalu Ketua Partai Liga Hijau, Maria Ohisalo (34), sebagai Menteri Dalam Negeri, Ketua Partai Tengah, Katri Kulmuni (32), sebagai Menteri Perekonomian, dan Ketua Partai Rakyat Swedia Finlandia, Anna Maja Henrikkson (55), sebagai Menteri Hukum.

Dalam pertemuan dengan Dutabesar Finlandia untuk Indonesia, Jari Sinkari, di Kedubes Finlandia di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, pertengahan Desember 2019, kami membahas tradisi politik Finlandia yang mampu melahirkan politisi-politisi wanita berusia muda yang handal dan mumpuni.

Dubes Sinkari juga menceritakan sedikit mengenai tradisi dunia pendidikan Finlandia yang diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Kerjasama Finlandia dan Indonesia sudah barang tentu menjadi tema yang juga dibahas dalam pertemuan itu.

Berikut petikannya:


Banyak berita menarik datang dari Finlandia belakangan ini. Perdana Menteri baru Finlandia adalah seorang wanita berusia muda. Juga ada empat wanita lain yang duduk di pemerintahan koalisi…

Iya, sekarang ini jadi banyak hal (dari Finlandia yang dibicarakan). Saya terkejut melihat foto empat politisi wanita kami begitu viral. Semua orang membicarakan foto itu. Kemana pun saya pergi, orang berkata: Anda berasal dari negara yang Perdana Menterinya adalah yang termuda di dunia. Hal ini tidak hanya ramai di media sosial, tetapi juga di media konvensional (tradisional).


Mengapa Finlandia bisa memiliki gelombang politisi wanita berusia muda? Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Untuk menjawab pertanyaan ini saya rasa kita harus mundur sedikit ke masa lebih dari 100 tahun lalu. Pada tahun 1906 Finlandia sudah memberikan hak untuk memilih dan dipilih kepada kaum perempuan. Di tahun 1907 kami menyelenggarakan pemilihan parlemen unikameral. Ada 19 wanita yang terpilih menjadi anggotanya. Jadi, ini (memiliki politisi wanita) adalah tradisi yang sangat panjang di Finlandia.

Lalu, kalau kita kembali ke era sekarang. Dalam pemilihan umum terakhir empat partai politik memilih wanita berusia muda sebagai pemimpin partai berdasarkan kalkulasi politik mereka.

Apa peran pemimpin partai? Pemimpin partai berpotensi untuk menang dalam pemilihan umum. Pertimbangan mereka, dengan politisi wanita partai memiliki peluang yang lebih besar. Jadi ini lebih didasarkan pada kalkulasi masing-masing partai politik.

Kelihatannya hal ini sekarang menjadi trend di Finlandia, bahwa kalkulasi politik lebih menguntungkan politisi wanita berusia muda. Setiap partai politik membuat keputusan sendiri. Juga ada kandidat lain (opposing). Misalnya, kandidat dari Partai Sosial Demokrat adalah seorang pria yang cukup muda. Usianya kira-kira 38 tahun. Perolehan suara dalam pemilihan tidak terlalu berbeda, artinya kalah tipis.


Berapa jumlah partai politik di Finlandia?

Ada lima partai di pemerintahan saat ini. Secara tradisional kami memiliki pemerintahan koalisi. Sementara di Parlemen kami ada empat partai politik lain. Jadi seluruhnya ada sembilan partai politik.


Apakah semua partai politik memiliki semacam ikon politisi wanita berusia muda?

Tidak semuanya. Satu dari empat partai politik di kubu oposisi memiliki pemimpin yang juga wanita. Sementara tiga partai oposisi lainnya dipimpin oleh pria.


Apakah wanita berusia muda yang sekarang berada di pemerintahan Finlandia berasal dari partai politik yang sama?

Tidak. Mereka berasal dari partai politik yang berbeda. Yang menarik adalah, kami memiliki lima partai politik di pemerintahan, dan semuanya secara praktis dipimpin oleh wanita. Partai Sosial Demokrat yang merupakan partai Perdana Menteri sampai saat ini secara resmi dipimpin pria. Tetapi ini akan berubah pada musim panas mendatang. Jadi, secara praktis, Perdana Menteri kami sekarang ini adalah juga pemimpin di partainya.


Ada kabar Perdana Menteri Sanna Mirella Marin akan berkunjung ke Indonesia?

Saya akan sangat senang sekali. Dia seperti selebriti di sini. Banyak orang yang walaupun tidak mengenal Sanna Mirella Marin tetapi tahu bahwa ia adalah Perdana Menteri termuda di dunia. Berdasarkan informasi yang kami miliki tidak ada rencana mengenai kunjungan beliau ke Indonesia saat ini. Tetapi akan sangat menyenangkan sekali apabila dia bisa datang.

Kami memang berharap akan ada kunjungan tingkat menteri pada tahun 2020 ini. Tetapi sampai saat ini tidak ada informasi mengenai kunjungan Perdana Menteri.


Tema berikutnya yang sedang ramai dibicarakan adalah tentang sistem pendidikan Finlandia yang katanya merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Apakah benar tidak ada ujian nasional di Finlandia?

Ada satu ujian nasional, dan itu satu-satunya, yakni ketika siswa berusia 18 tahun. Di luar itu kami tidak punya ujian tingkat nasional.


Apakah benar siswa sekolah dasar (SD) menghabiskan sebagian besar waktunya bukan di sekolah?

Ide dasar dari sistem pendidikan yang berlaku di SD adalah, silakan siswa melakukan sebisa siswa di sekolah. Ada pekerjaan rumah, tetapi idenya adalah siswa harus mencoba menyelesaikan semuanya sebisa mungkin di sekolah. Sehingga siswa tidak punya banyak beban di rumah. Ada pekerjaan rumah, tetapi tidak banyak.

Saya pernah bertugas di Jepang, di Hong Kong, dan sekarang di sini. Khususnya di Asia Timur banyak beban yang diberikan kepada anak-anak. Mereka mengikuti pendidikan di sekolah sepanjang hari, kemudian mereka mengerjakan “hobby”, dan mereka harus belajar hampir sepanjang waktu tergantung keinginan orang tua. Orang tua tampaknya lebih menuntut (demanding).


Untuk siswa kelas enam SD, jam berapa biasanya mereka meninggalkan sekolah?

Untuk siswa kelas enam SD, waktu belajar di sekolah dimulai pada pukul 09.00 pagi dan berakhir pada pukul 15.00 atau 16.00.


Mengenai mata pelajaran di sekolah, apakah sistem pendidikan di Finlandia memberikan penekanan pada mata pelajaran tertentu, misalnya ilmu pengetahuan alam?

Kalau kita bicara tentang pelajaran yang didapatkan siswa kelas enam SD, ada mata pelajaran Bahasa Swedia dan Bahasa Finlandia. Ini diberikan tergantung sekolah. Juga ada mata pelajaran Bahasa Inggris, matematika, biologi, sejarah, dan geografi, dan sebagainya.

Banyak pemberitaan di media yang mengatakan Finlandia menghapuskan mata pelajaran tradisional. Tetapi sebenarnya bukan seperti itu. Kami berusaha untuk memperkenalkan gagasan bahwa siswa mendapatkan banyak hal dari mata pelajaran yang dikombinasikan daripada dari mata pelajaran yang individual (tradisional).

Misalnya, siswa belajar tentang salju. Dari sini bisa didapat begitu banyak aspek yang terkait dengan salju. Tapi saya kira salju bukan contoh yang baik untuk Indonesia. (Tertawa.)

Misalnya siswa belajar tentang hutan. Ada banyak aspek setiap kali kita berbicara tentang hutan. Ada berbagai jenis makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Ada hal mengenai bagaimana hewan berkembang biak dan pepohonan tumbuh. Siswa juga bisa membuat kalkulasi menggunakan pendekatan matematika bagaimana pertumbuhan pepohonan itu. Pendekatan seperti ini diperkenalkan sedikit demi sedikit. Tetapi tentu kami masih memiliki mata pelajaran yang tradisional.


Di Indonesia kelihatannya hampir semua keluarga ingin memiliki anak yang kelak menjadi profesor. Seakan orangtua ingin menuangkan segala hal kepada anak-anak…

Idenya (bagi kami) adalah Anda harus mengajarkan kepada anak Anda bagaimana cara belajar. Ini lebih penting daripada sekadar memberikan data mentah. Mereka harus memiliki perangkat (tools) untuk menemukan informasi dan memilih informasi, serta memiliki kemampuan untuk memperkaya informasi. Karena kita tidak tahu bagaimana perkembangan profesi di tahun 2050, misalnya. Kita mungkin masih membutuhkan dokter, pengacara. Ini tentu masih. Tetapi perubahan terjadi sangat cepat.

Saya kira, perangkat paling baik untuk anak-anak adalah kemampuan mendapatkan informasi, kemampuan untuk belajar bagaimana harus belajar. Ini disebut pendidikan yang didasarkan pada fenomena (phenomenon-based teaching). Idenya adalah, tidak hanya memiliki subjek tradisional, tetapi juga memberi kesempatan kepada anak-anak untuk memahami fenomena. Lalu anak-anak akan menggunakan perangkat ilmu pengetahuan yang mereka miliki untuk mendapatkan informasi dan memahami fenomena.

Orang bertanya mengapa Finlandia dikenal memiliki kualitas pendidikan yang baik. Kalau dikristalkan, ada satu kata yang dapat digunakan untuk mewakili keseluruhan sistem pendidikan di Finlandia. Kata itu adalah: kepercayaan.

Pemerintah menyusun kurikulum secara umum. Tetapi sistem pendidikan juga memberikan kesempatan dan kebebasan kepada kepala sekolah, institusi sekolah, dan guru-guru, untuk mengembangkan cara mereka mencapai tujuan pendidikan.

Inti dari sistem pendidikan ini adalah guru-guru yang profesional dan motivatif, mereka dipercaya (untuk menjalankan sistem pendidikan) dan mereka dapat dipercaya. Mereka dapat membimbing siswa dalam rangka mencapai tujuan sistem pendidikan ini. Sistem pendidikan kami memberikan ruang kepada guru untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam mengajar.

Juga ada satu disclaimer terkait dengan sistem pendidikan. Pendidikan dasar khususnya sangat berakar pada budaya dan sejarah lokal. Anda tidak bisa copy and paste sistem pendidikan begitu saja. Karena semua sistem memiliki logika tersendiri dan mereka dibangun sepanjang sejarah.

Jadi tidak bisa mengambil sistem pendidikan Finlandia, meng-copy lalu men-zoom, dan mem-paste untuk dimasukkan ke dalam sistem pendidikan yang berlaku di Sumatera, misalnya. Apa yang bisa kita lakukan adalah membandingkan sistem politik kita dan mendiskusikannya.


Mungkin ini adalah pertanyaan yang tidak biasa untuk Anda, tetapi kita sedang di Indonesia. Apakah di Finlandia juga ada semacam mata pelajaran agama?

Ya, ada mata pelajaran agama. Tetapi idenya adalah Anda memberikan perangkat untuk menganalisa agama yang berbeda-beda. Jadi bukan guru yang memberikan pelajaran adalah pendeta (priest) dan anak-anak beribadah (pray) di sekolah. Ide dari mata pelajaran ini adalah untuk memberikan pemahaman mengenai peran agama dalam kehidupan.


Jadi seperti perbandingan agama?

Ya, bisa jadi seperti perbandingan agama. Saya ingat saat saya masih di sekolah dasar. Kami mempelajari agama Kristen, Budha, Islam, juga Hindu. Mempelajari hal-hal yang mendasar. Tentu Anda tidak bisa mempelajarinya dengan sangat mendalam. Tetapi setidaknya Anda mendapatkan pemahaman mengenai hal-hal mendasar dari setiap agama.


Kini bagaimana secara umum masyarakat Finlandia memandang dan memahami Islam?

Saya kira ada banyak stereotype. Diri saya sendiri, saya ingat, saya suka jogging. Salah satu yang paling saya suka adalah jogging pada saat Car Free Day setiap hari Minggu. Saya jogging di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin. Lalu saya menyadari, banyak wanita yang mengenakan jilbab (scarf) melakukan aerobic, main badminton, juga jogging, dan mengendarai sepeda.

Lantas saya menyadari, bahwa saya sempat prejudice tentang jilbab. Entah bagaimana, saya sebelumnya mengasosiasikan jilbab dengan hal-hal yang terlalu bersifat agama. Saya akui, bahwa jilbab adalah simbol dari sikap beragama individu. Bagi saya ini menjadi fakta yang membebaskan saya untuk bisa memahami bahwa jilbab tidak memutuskan Anda dari kehidupan normal. Anda (wanita Muslim) dapat melakukan apapun dengan menggunakan jilbab.

Saya rasa, kami, masyarakat Barat, selama ini seperti memiliki tendensi untuk memberikan perhatian yang lebih besar pada elemen radikal dari agama Islam. Ini adalah pemikiran yang bias ketika Anda mengkonsumsi informasi dari media (yang juga bias). Jadi dengan melihat wanita Muslim mengenakan jilbab dan melakukan aktivitas pada saat Car Free Day, saya menyadari bahwa saya selama ini memiliki pemahaman yang bias mengenai Islam.

Saya sampaikan hal ini kepada keluarga saya. Ibu saya dan anak dari adik saya ada di Jakarta. Saya ajak mereka berdua untuk datang ke kawasan Car Free Day. Mereka juga kagum.


Kita tahu bahwa di negara Eropa seperti Denmark dan Prancis ada semacam trend menggambarkan hal-hal yang dapat dianggap merendahkan elemen agama. Apakah di Finlandia juga ada hal seperti itu?

Saya melawan trend ini. Ada kelompok-kelompok yang ingin mendapatkan publisitas dari pemikiran-pemikiran lain. Mereka tahu betapa penting sebuah simbol bagi masyarakat Muslim. Dengan menyinggung (poking) hal-hal ini, mereka tahu kemungkinan besar ini akan membuat publisitas. Lalu mereka dapat menggunakan publisitas ini untuk kepentingan mereka.

Untuk kasus seperti yang dialami Charlie Hebdo, idenya adalah untuk menggarisbawahi bahwa apapun bisa dilakukan dalam konteks kemerdekaan berbicara (freedom of speech).

Juga yang berbahaya adalah beberapa grup berusaha mendapatkan publisitas dari kegiatan mereka yang melukai dan memprovokasi. Mereka tidak banyak. Mereka ini adalah bagian dari terorisme. Tetapi Anda tidak bisa menyamakan Islam yang sesungguhnya dengan terorisme.

Apa yang paling saya suka di Indonesia adalah kelompok mayoritas sangat membanggakan sikap toleransi dalam kehidupan beragama. Ini sangat membahagiakan. Saya harap hal ini akan terus berlanjut.


Dubes Finlandia: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5 Persen Cukup Menjanjikan

Sebelumnya

Dubes Sudan Elsiddieg Abdulaziz Abdalla: Mengapa Berpisah Kalau Semua Hak Anda Dijamin

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga