post image
KOMENTAR

Tepuk tangan terbanyak terjadi saat Trump memperkenalkan tokoh oposisi Venezuela, Juan Guaido. Bahkan secara resmi Trump sudah menyebutnya sebagai Mr Presiden Venezuela.

Yang disebut namanya itu pun berdiri di balkon. Masih sangat muda. Umurnya 36 tahun. Wajahnya tampan. Potongan badannya atletis. Jas dan dasinya serasi.

Trump sudah tidak mengakui Presiden Venezuela yang sekarang ini: Maduro.

Saat Guaido diperkenalkan itu semua anggota DPR dan Senat berdiri. Termasuk Pelosi. Juga para anggota DPR. Pun dari Partai Demokrat --yang lebih sering tidak mau tepuk tangan, apalagi sambil berdiri.

Di topik Venezuela ini Trump berhasil mengecoh lawan-lawan politiknya. Setelah memperkenalkan Guaido itu Trump ingin menusukkan belati. Mumpung Pelosi lagi berdiri.

Topik Venezuela itu ternyata hanya dipakai Trump untuk pintu masuk membahas jeleknya sosialisme.

Maksudnya: calon-calon presiden dari Demokrat itu sosialis semua. Janganlah dipilih. Pilihlah dia lagi. Di bulan November nanti.

Trump juga memperkenalkan nama Tony Rankins dari Cincinnati. Tidak penting siapa ia. Yang penting ia kulit hitam. Trump memang harus merangkul pemilih kulit hitam. Yang mereka itu biasanya tidak suka Partai Republik.

Prestasi Tony adalah berhasil keluar dari keterpurukan. Berkat ekonomi Amerika yang membaik selama kepresidenan Trump.

Trump menyebutkan Tony itu lambang laki-laki yang hancur: terlibat narkoba, ditinggalkan isteri dan menjadi pengangguran. Tapi, kata Trump, karena ekonomi membaik kini Tony bisa bangkit lagi.

Republican pun tepuk tangan. Lalu Tony berdiri di balkon. Tangannya melambai. Senyumnya merekah. Senyum itu terlalu lebar sampai membuat kelihatan bahwa gigi depannya ompong dua.

Topik yang juga banyak mendapat tepuk tangan adalah soal militer. Saat membahas keperkasaan tentara Amerika Trump membanggakan diri sebagai pembuat sejarah: di masa kepresidenannyalah Amerika memiliki Angkatan Angkasa Luar. Tidak lagi hanya Angkatan Darat, Laut dan udara.

Lalu Trump memperkenalkan seorang remaja. Namanya: Iain Lanphier. Umurnya: 13 tahun.

Di usia seremaja itu ia sudah diterima di Akademi Angkasa Luar Amerika.

"Ia bilang," kata Trump mengutip kata-kata remaja itu, "Semua orang mendongak ke atas untuk melihat angkasa. Saya akan selalu menatap ke bawah, melihat bumi".

Trump juga pandai membesarkan hati para veteran. Ia memperkenalkan seorang veteran yang hari-hari itu berumur 100 tahun.

Semua orang berdiri memberi hormat. Lalu duduk lagi. Dan berdiri lagi. Yakni saat Trump mengatakan bahwa ia memberikan pangkat jendral kepada veteran kelas prajurit itu.

Tentu Trump juga memberi penghargaan pada 'provokator sejuta pendengar' terkenal itu. Namanya Rush Limbaugh. Ia orator ulung.

Orasinya di radio memikat jutaan pendengar. Banyak pula yang fanatik dan terus menyetel channel radio miliknya.

Limbaugh adalah ideolog konservatif. Pembawa suara ideologi republikan. Kalau mencaci maki kelompok liberal luar biasa memikatnya.

Dengan ejekan dan satire yang sangat tajam.

Trump meminta Limbaugh berdiri di balkon. Lalu meminta tolong istrinya untuk mengalungkan medali kepadanya. Itulah medali tertinggi untuk orang sipil di Amerika. Namanya: Presidential Medal of Freedom.

Berita sedihnya: Limbaugh lagi menderita sakit. Sakit kanker. Stadium empat.

Pokoknya Trump memanfaatkan habis kesempatan itu. Semua prestasi diuraikan. Banyak yang ia beri embel-embel "terbaik sepanjang sejarah". "Belum pernah dilakukan presiden siapa pun".

Pidato Trump kali ini lebih mirip sebagai proklamasi kemenangan Amerika. Juga proklamasi bahwa Amerika sudah "Great again".


Merdeka Huey

Sebelumnya

Garuda Napas

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Disway