post image
Presiden Volodymyr Zelenskiy
KOMENTAR

Ukraina meminta negara-negara Barat untuk melarang kunjungan warganegara Rusia ke negara mereka. Zelenskiy menginginkan larangan perjalanan selama satu tahun dan pengusiran orang-orang Rusia yang tinggal di Barat sehingga mereka dapat hidup "di dunia mereka sendiri sampai mereka mengubah filosofi mereka."

Permintaan yang disampaikan Presiden Volodymyr Zelenskiy itu bisa jadi semakin memecah Uni Eropa yang sejak awal invasi Rusia pada 24 Februari lalu memang telah terbelah, antara mendukung Rusia atau Ukraina.

Zelenskiy menyampaikan hal itu dalam sebuah wawancara dengan Washington Post. Sebelumnya, dia mengeluhkan sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat untuk Rusia yang menginvasi Ukraina. Menurutnya, sanksi itu masih kurang efektif untuk menghukum Rusia.

“Bikin mereka (warganegara Rusia) kembali ke Rusia," kata Zelenskiy.

"Mereka akan mengerti kalau begitu. Mereka (warganegara Rusia) akan berkata, '(Perang) ini tidak ada hubungannya dengan kami. Seluruh penduduk tidak dapat dimintai pertanggungjawaban, bukan?' (Saya jawab), bisa,” tegas Zelenskiy.

Menurutnya, larangan itu juga harus diperluas untuk warganegara Rusia yang telah melarikan diri sejak awal perang karena tidak setuju dengan Presiden Vladimir Putin.

Di sisi lain, Kremlin tentu saja menolak kata-kata Zelenskiy.

"Setiap upaya mengisolasi Rusia atau warganegara Rusia adalah proses yang tidak memiliki prospek," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Pejabat Rusia lainnya mempertanyakan legalitas pembatasan tersebut, menunjukkan bahwa mereka akan melanggar hak-hak Rusia.

Ada dukungan dari Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas, yang mengatakan dia pikir sudah waktunya bagi UE untuk berhenti mengeluarkan visa ke Rusia.

"Mengunjungi #Eropa adalah hak istimewa, bukan hak asasi manusia," cuit Kallas.

Namun, negara-negara lain yang secara tradisional menikmati hubungan lebih dekat dengan Rusia seperti Hongaria, kemungkinan besar akan menentang larangan Uni Eropa. Selain itu, Komisi Eropa telah mempertanyakan kelayakannya, dengan mengatakan kategori tertentu seperti anggota keluarga, jurnalis dan pembangkang harus selalu diberikan visa.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden pada hari Selasa menandatangani dokumen dukungan Washington untuk Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO, ekspansi paling signifikan dari aliansi militer sejak 1990-an dan didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina.


Bertemu Xi Jinping, Prabowo Siap Lanjutkan Persahabatan Indonesia-China

Sebelumnya

Pembelot Korut: Ibu Saya Sudah Siapkan Racun

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Global Politics