post image
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Pramesti,
KOMENTAR

Seluruh pesawat terbang yang digunakan untuk melayani jamaah haji dipastikan dalam keadaan laik terbang dan sudah lulus ujian kelaikan. Diharapkan, semua penerbangan tiba di tanah suci dalam keadaan aman tanpa kendala.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Pramesti, mengatakan bahwa kelaikan pesawat adalah sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar.

Hal itu disampaikannya saat berada di Bandara Internasional Jawa Barat (BJIB) Kertajati, Jawa Barat, Sabtu kemarin (6/7).

Polana berada di Bandara Kertajati mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang meninjau kesiapan dan operasional bandara tersebut. Kegiatan itu juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.

Polana menambahkan, Kementerian Perhubungan akan terus melakukan uji kelaikan udara terhadap seluruh pesawat yang akan digunakan untuk operasional haji untuk memastikan laik dan aman dipergunakan.

Maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan 14 unit pesawatnya untuk operasional penerbangan haji tahun 2019 yang akan mengangkut 111.071 jemaah haji asal Indonesia.

Para jemaah tersebut akan diterbangkan dengan 14 pesawat Garuda Indonesia, di antaranya adalah pesawat jenis Boeing 777 (kapasitas 393 tempat duduk), Airbus 330 (kapasitas 360 tempat duduk) dan Boeing 744 (kapasitas 455 tempat duduk).

Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengatakan, Garuda Indonesia Group telah melakukan berbagai upaya persiapan seperti persiapan dan perawatan armada, sistem ground handling, layanan in flight catering, juga termasuk persiapan awak kabin dan pilot yang akan bertugas selama periode penerbangan haji.

Penerbangan fase keberangkatan rencananya akan dimulai pada tanggal 7 Juli 2019 sampai dengan 5 Agustus 2019. Gelombang 1 fase keberangkatan tersebut akan diberangkatkan menuju Madinah dari tanggal 7 Juli 2019 sampai dengan 19 Juli 2019.

Sedangkan gelombang 2 fase keberangkatan akan diberangkatkan menuju Jeddah pada tanggal 20 Juli 2019 sampai dengan 5 Agustus 2019. Adapun untuk penerbangan fase kepulangan akan dimulai dari tanggal 17 Agustus 2019 sampai dengan 15 September 2019.

Gelombang 1 fase kepulangan tersebut akan diberangkatkan dari Jeddah dari tanggal 17 Agustus 2019 sampai dengan 29 September 2019. Sedangkan gelombang 2 fase kepulangan akan diberangkatkan dari Madinah pada tanggal 30 Agustus 2019 sampai dengan 15 September 2019.

Pada penerbangan haji tahun 2019/1440 H ini, Garuda Indonesia akan menerbangkan sebanyak 111.071 jemaah yang tergabung dalam 284 kelompok terbang (kloter) dari 9 embarkasi haji.

Kesembilan embarkasi ini, yaitu Banda Aceh (4.711 jemaah), embarkasi Medan (8.641 jemaah), embarkasi Padang (7.035 jemaah), embarkasi Jakarta (19.650 jemaah), embarkasi Solo (34.882 jemaah), embarkasi Balikpapan (6.825 jemaah), embarkasi Makassar (18.190 jemaah) dan embarkasi Lombok (4.967 jemaah).


Pungutan Iuran Dana Pariwisata Ditolak

Sebelumnya

STARLUX Pesan A350F dan A330neo Tambahan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews