post image
Ilustrasi
KOMENTAR

Operasional armada Wings Air yang menggunakan pesawat baling-baling atau propeller masih merugi. Kerugiaan disebutkan karena armada yang menggunakan ATR 72-500 dan ATR 72-600 melayani bandara di daerah-daerah terpencil dengan harga avtur yang lebih mahal dari bandara di kota-kota besar.

Hal ini disampaikan Lion Air Group, pemilik Wings Air, dalam keterangan beberapa saat lalu (Senin, 7/8), beberapa hari setelah Wings Air dilaporkan karena menaikkan tiket melampaui Tarif Batas Atas (TBA).

Dalam keterangan itu, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan Lion Air Group tidak hanya melayani rute-rute besar (pesawat jet) yang menguntungkan tetapi juga melayani rute-rute di daerah perintis (pesawat propeller/ baling-baling) yang merugikan.

“Lion Air Group dengan anak usaha yang bergerak di sektor transportasi udara memberikan penjelasan mengenai perkembangan terkini pada pengoperasian berbagai tipe atau jenis pesawat udara guna melayani penerbangan berjadwal dalam negeri (regular flight),” tulisnya.

Sambungnya, Wings Air yang seluruh armada dioperasikan tipe ATR 72-500 dan ATR 72-600 (propeller/ baling-baling) untuk menjangkau kota tujuan setingkat kecamatan dan kabupaten pada rute antarpulau hingga pulau terluar mencatatkan rata-rata 200 frekuensi terbang setiap hari.

“Operasional tersebut masih mengalami kerugian dikarenakan faktor utilisasi (tingkat pemanfaatan) pesawat ATR 72 (propeller/ baling-baling) yang tidak optimal disebabkan melayani daerah-daerah (kota tujuan) perintis, selain harga bahan bakar pesawat (aviation turbine fuel/ avtur) lebih mahal dibandingkan harga avtur di bandar udara besar (kota besar),” urai Danang Mandala.

Walaupun masih merugi, Wings Air dengan pesawat ATR 72 (propeller/ baling-baling) tetap melayani jaringan penerbangan dimaksud dengan pertimbangan ingin terus berkontribusi terhadap program pemerintah seiring fase pemulihan perekonomian daerah dan nasional.

Lalu, Wings Air juga berusaha membantu menciptakan transportasi saling terkoneksi, baik antarkecamatan, antarkabupaten serta antarkabupaten dan kota besar.

“Penerbangan Wings Air pesawat ATR 72 (propeller/ baling-baling) terhubung dengan layanan penerbangan Lion Air Group yang dioperasikan menggunakan pesawat  berbadan sedang (narrow body) dan pesawat berbadan lebar (wide body) di bandar udara besar sebagai penghubung utama (main hub),” sambungnya.

Wings Air juga berkomitmen mendukung kelancaran mobilitas masyarakat dan logistik secara cepat, selamat dan aman.

Hal lain yang disampaikan Danang Mandala Prihantoro, pesawat ATR 72 mengakomodir penerbangan langsung (point to point) tepat atau sesuai insfrastruktur bandar udara di wilayah-wilayah hingga setingkat kecamatan.

Dia juga menambahkan, Lion Air Group senantiasa berupaya mempertahankan kelancaran pengoperasian pesawat udara seiring memastikan agar tetap kerkontribusi bagi masyarakat dengan menyediakan layanan penerbangan aman, sehat, selamat dan terjangkau kedepannya.

“Lion Air Group terus melakukan evaluasi kinerja serta menjalankan perbaikan agar tetap tumbuh dan dapat bersaing dengan beradaptasi (tanggap dan cepat menyesuaikan) terhadap bisnis melalui langkah-langkah strategis korporasi,” demikian Danang Mandala Prihantoro.


Pungutan Iuran Dana Pariwisata Ditolak

Sebelumnya

STARLUX Pesan A350F dan A330neo Tambahan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews