Amerika Serikat kembali menegaskan pengakuan atas kedaulatan Kerajaan Maroko di wilayah Sahara. Pengakuan itu disampaikan Presiden Donald Trump dalam pesan yang dikirimnya untuk Raja Mohammed VI di Hari Tahta 2025.
Hari Tahta adalah hari di mana Raja Mohammed VI dinobatkan sebagai penguasa Kerajaan Maroko pada 1999 menggantikan ayahnya Hassan II yang meninggal dunia. Sejak berkuasa 26 tahun lalu, Raja Mohammed VI memimpin pembangunan Maroko di segala bidang, mengembalikan posisi Maroko sebagai pemain kunci di kawasan dan pusat pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi dunia.
Di dalam pesan itu, Donald Trump juga menegaskan kembali bahwa Proposal Otonomi Maroko yang disampaikan Kerajaan Maroko tahun 2007 lalu merupakan satu-satunya dasar untuk solusi yang adil dan berkelanjutan atas sengketa di Sahara.
“Saya juga menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat dan mendukung Proposal Otonomi Maroko yang serius, kredibel, dan realistis sebagai satu-satunya dasar untuk solusi yang adil dan berkelanjutan atas sengketa tersebut,” tegas Presiden Trump.
Trump menambahkan, Amerika Serikat sangat menghargai kemitraan kita yang kuat dan langgeng dengan Maroko.
“Bersama-sama, kita memajukan prioritas bersama untuk perdamaian dan keamanan di kawasan, termasuk dengan membangun Perjanjian Abraham, memerangi terorisme, dan memperluas kerja sama komersial yang menguntungkan baik rakyat Amerika maupun Maroko,” sambungnya.
Dia juga berharap kedua negara meneruskan kolaborasi untuk mendorong stabilitas, kemakmuran, dan perdamaian regional.
KOMENTAR ANDA