post image
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi.
KOMENTAR

Sudah memasuki hari kesebelas. Keberadaan heli MI-17 milik TNI AD yang hilang sejak Jumat lalu (28/6) di Distrik Oksibil, Papua, masih misteri.

Upaya pencarian heli yang mengangkut 12 prajurit TNI AD itu terus dilakukan.

"Sampai hari ini belum ditemukan titik terang kedudukan heli," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi kepada Kantor Berita RMOL, Senin (8/7).

Aidi juga  mengatakan, belum ditentukan batas akhir waktu pencarian. Tim gabungan dari TNI, Polri bersama tim SAR tetap berupaya mencari heli dengan nomor registrasi HA 5138 itu.

"Status pesawat lost contact. Artinya masih ada kemungkinan lain yang bisa terjadi dari lost contact itu," jelasnya.

Selain pencarian melalui udara yang terkendala cuaca buruk, upaya lewat darat juga dihalangi 80 persen hutan belantara.

"Artinya tidak mungkin kita mendapatkan informasi dari hutan belantara. Hanya berdasarkan data rute dengan perkiraan," tuturnya.

Kemudian, wilayah yang disisir juga tidak bisa mengirimkan dan menerima sinyal, sehingga harus didatangi. Sementara jarak satu kampung ke kampung lain berjauhan dan tidak ditunjang sarana infrastruktur.

"Ada beberapa titik, ada pemukiman. Penyisiran dengan berjalan kaki," imbuhnya.

Aidi menjelaskan, mengacu pada karakteristik, heli MI-17 punya kemampuan mendarat dalam kondisi darurat. Maka, ia masih punya harapan seluruh penumpang beserta kru selamat.

“Banyak kisah yang kita pedomani, semoga adanya mukjizat semua prajurit kita selamat," pintanya. Heli tersebut dijadwalkan tiba di Bandara Sentani, Jayapura itu sekitar pukul 13.11 WIT.

Helikopter tersebut hilang kontak sekitar pukul 11.45 WIT dengan membawa 12 orang termasuk lima anggota Yonif 725/WRG.

“Dari penjelasan petugas tower Bandara Oksibil terungkap kontak terakhir dengan pesawat pada pukul 11.49 WIT atau 5 menit setelah take off dan berada di ketinggian 7800 kaki, 6 NM ke utara," ujar Aidi.


PT Dahana Sudah Punya Pabrik Amonium Nitrat, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Sebelumnya

Kapal Induk Jatayu Mulai Beroperasi di Laut Selatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga