post image
KOMENTAR

Iraqi Airways tengah mencari partner yang memungkinkan maskapai milik Irak ini beroperasi di Eropa.

Maskapai Timur Tengah itu dilarang beroperasi di wilayah udara Uni Eropa menyusul serangkaian dugaan keselamatan. Uni Eropa juga menyatakan bahwa perusahaan tidak dapat memberikan dokumentasi yang memadai kepada Badan Keamanan Penerbangan Eropa (EASA).

Larangan itu telah diberlakukan sejak musim panas 2015, setahun setelah operator mengajukan diri sebagai operator negara ketiga di serikat pekerja.

Karena itu, perusahaan yang bermarkas di Baghdad itu mencari cara alternatif untuk dapat menjangkau pasar Eropa. Flight Global melaporkan bahwa flight carrier Irak sedang mencari penawaran wet-lease, atau penawaran lain yang sesuai. Upaya-upaya ini adalah harapan bagi maskapai untuk melayani penerbangan ke hub Eropa.

Penawar yang berhasil harus memiliki sertifikat operator udara Eropa yang valid dan harus terdaftar di wilayah tersebut. Bersamaan dengan ini, Iraqi Airways menyatakan bahwa aplikasi dari maskapai penerbangan yang mengoperasikan pesawat modern dalam armada mereka akan dipertimbangkan.

Pada akhirnya, usia rata-rata armada dari maskapai yang menawar tidak boleh lebih dari enam tahun. Seiring dengan ini, pesawat akan perlu mengadakan konfigurasi dua kelas, termasuk kabin kelas bisnis.
Selain itu, perusahaan menambahkan bahwa harus ada interval waktu yang masuk akal antara pemeriksaan pemeliharaan. Selain itu, Iraqi Airways membutuhkan pelatihan bagi kru mereka untuk memenuhi syarat mereka di bawah standar EASA.

Maskapai ini mungkin sedang mempertimbangkan untuk memperluas operasinya di seluruh dunia di tengah ketegangan lokal yang tersisa. Seperti larangan Irak atas wilayah udara Uni Eropa, sesama maskapai penerbangan Timur Tengah, Qatar Airways, telah dilarang beroperasi di wilayah udara tersebut atas empat tetangganya. Karenanya, perusahaan penerbangan yang berbasis di Doha melihat kemitraan di Afrika untuk memenuhi kesenjangan pendapatan.

Dalam upaya mencapai Eropa, Iraqi Airways sebelumnya menyewa Air Explore Boeing 737. Pesawat ini digunakan untuk melayani London Gatwick, Stockholm Arlanda, Koprup Copenhagen, Frankfurt International, Düsseldorf International, dan Berlin Tegel. Dengan Eropa menjadi pasar yang tangguh, Iraqi Airways akan bersemangat untuk tumbuh di daerah tersebut.

UE memiliki peraturan ketat terkait industri penerbangan. Awal bulan ini, Komisi Eropa memerintahkan penyelidikan terhadap rencana kemitraan Boeing dan Embraer. Boeing berencana untuk mengambil 80 persen dari operasi komersial perusahaan Brasil. Namun, undang-undang antimonopoli dapat memengaruhi proposal produsen.

Sejauh ini Simple Flying belum memperoleh penjelasan resmi dari Iraqi Airways.


KOMENTAR ANDA