post image
Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Donald Trump.
KOMENTAR

Akhirnya dunia mengetahui alasan mengapa Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak bereaksi negatif menyaksikan Turki membeli sistem pertahanan udara buatan Rusia, S-400.

Sistem pertahanan udara itu mulai diterima pekan lalu dan dijadwalkan pemasangan akan rampung pada April 2020.  

Menurut Trump, dia punya hubungan baik dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Selain itu Trump juga menggunakan persoalan ini untuk memojokkan pemerintahan sebelumnya.

Pembelian sistem pertahanan udara Rusia oleh Turki di mata Trump adalah bukti kegagalan diplomasi Barack Obama.

"Saya punya hubungan baik dengan Presiden Erdogan," ucap Trump seperti dikutip AFP.

"Ini sebuah situasi yang rumit. Dengan suara-suara yang muncul belakangan ini, kami akan bekerja untuk menyelesaikannya. Kita lihat apa yang terjadi,” sambung Trump.

Sejauh ini Kementerian Pertahanan AS telah memberikan peringatan kepada Turki berupa penghentian keterlibatan Turki dalam proyek jet F-35 dan menghentikan rencana Turki membeli 100 buah pesawat tempur canggih tersebut.

"Karena mereka (Turki) memiliki sistem rudal buatan Rusia, maka mereka kini dilarang membeli 100  pesawat (F-35). Saya bisa katakan, Lockheed tidak akan senang. Karena itu adalah sebuah pekerjaan besar," ujar Trump lagi.

Turki pernah mengajukan penawaran untuk membeli sistem pertahanan dari Amerika Serikat pada 2009. Mereka bermaksud membeli rudal Patriot seharga 7,8 miliar dolar AS.

Namun, kesepakatan ini tak berlanjut di era Presiden Barack Obama. Hingga akhirnya pihak Turki memilih untuk membeli rudal dari Rusia yang tak lain merupakan rival dalam urusan persenjataan dengan Amerika Serikat.


PT Dahana Sudah Punya Pabrik Amonium Nitrat, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Sebelumnya

Kapal Induk Jatayu Mulai Beroperasi di Laut Selatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga