post image
Ketua Panja Garuda di Komisi VI DPR RI, Martin Manurung./Ist
KOMENTAR

Panitia Kerja (Panja) Penyelamatan Garuda Indonesia akhirnya dibentuk setelah mayoritas fraksi di Komisi VI DPR RI setuju.

Ketua Panja Penyelamatan Garuda, Martin Manurung mengatakan, Panja ini tidak hanya mendalami permasalahan manajemen di tubuh maskapai penerbangan plat merah tersebut, tetapi juga untuk mendalami opsi-opsi yang ditawarkan pemerintah.

"Pada prinsipnya, Panja Penyelamatan Garuda tindak lanjut dari tiga kali Raker yang sudah dilakukan Komisi VI, baik bersama Pak Menteri BUMN, Pak Wakil Menteri, dan jajaran Direksi Garuda Indonesia," ujar Martin dalam keterangannya, Kamis (17/2).

Wakil Ketua Komisi VI tersebut mengatakan, Panja juga merupakan bentuk dukungan politik Komisi VI DPR terhadap Garuda Indonesia agar tetap bertahan.

"Kita ingin Garuda Indonesia sebagai national flag carrier kita untuk bisa tetap mengudara, untuk bisa terbang sebagai maskapai kebanggaan nasional kita," kata Martin.

Ketua DPP Partai Nasdem itu juga menjelaskan bahwa untuk saat ini Panja masih belum bisa menyampaikan banyak hal terkait Garuda kepada publik, mengingat masih dalam proses negosiasi dengan para lessor (perusahaan yang menyediakan jasa persewaan pesawat).

"Saya pikir itu yang bisa kami sampaikan dulu saat ini, karena memang masih banyak informasi-informasi yang masih belum bisa kami sampaikan kepada publik, karena terkait dengan proses negosiasi yang sekarang masih berlangsung," tandasnya.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi keputusan Komisi VI DPR RI untuk membentuk panja penyelamatan Garuda Indonesia.

Kartika juga mengungkapkan beberapa hal yang akan dibahas oleh pihaknya saat raker bersama panja tersebut.

"Intinya dalam Raker kami membahas secara detail mengenai business plan dan prospek Garuda kedepan karena kita ingin memberikan paparan mengenai bagaimana garuda ini bertransformasi," kata Kartika. RMOL. Panitia Kerja (Panja) Penyelamatan Garuda Indonesia akhirnya dibentuk setelah mayoritas fraksi di Komisi VI DPR RI setuju.

Ketua Panja Penyelamatan Garuda, Martin Manurung mengatakan, Panja ini tidak hanya mendalami permasalahan manajemen di tubuh maskapai penerbangan plat merah tersebut, tetapi juga untuk mendalami opsi-opsi yang ditawarkan pemerintah.

"Pada prinsipnya, Panja Penyelamatan Garuda tindak lanjut dari tiga kali Raker yang sudah dilakukan Komisi VI, baik bersama Pak Menteri BUMN, Pak Wakil Menteri, dan jajaran Direksi Garuda Indonesia," ujar Martin dalam keterangannya, Kamis (17/2).

Wakil Ketua Komisi VI tersebut mengatakan, Panja juga merupakan bentuk dukungan politik Komisi VI DPR terhadap Garuda Indonesia agar tetap bertahan.

"Kita ingin Garuda Indonesia sebagai national flag carrier kita untuk bisa tetap mengudara, untuk bisa terbang sebagai maskapai kebanggaan nasional kita," kata Martin.

Ketua DPP Partai Nasdem itu juga menjelaskan bahwa untuk saat ini Panja masih belum bisa menyampaikan banyak hal terkait Garuda kepada publik, mengingat masih dalam proses negosiasi dengan para lessor (perusahaan yang menyediakan jasa persewaan pesawat).

"Saya pikir itu yang bisa kami sampaikan dulu saat ini, karena memang masih banyak informasi-informasi yang masih belum bisa kami sampaikan kepada publik, karena terkait dengan proses negosiasi yang sekarang masih berlangsung," tandasnya.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi keputusan Komisi VI DPR RI untuk membentuk panja penyelamatan Garuda Indonesia.

Kartika juga mengungkapkan beberapa hal yang akan dibahas oleh pihaknya saat raker bersama panja tersebut.

"Intinya dalam Raker kami membahas secara detail mengenai business plan dan prospek Garuda kedepan karena kita ingin memberikan paparan mengenai bagaimana garuda ini bertransformasi," kata Kartika.


Yusron Ihza: Pengurangan Bandara Internasional Ganggu Sektor Pariwisata

Sebelumnya

Pungutan Iuran Dana Pariwisata Ditolak

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel AviaNews