post image
Ilustrasi
KOMENTAR

Kantor Investigasi Khusus Angkatan Udara AS merilis hasil otopsi kematian dua penerbang yang tewas di kamar asrama Pangkalan Udara Spangdahlem, Jerman. Dalam otopsi disebutkan kematian dua penerbang itu diakibatkan karena keracunan obat tertentu.

"Kematian dua penerbang, yaitu Angkatan Udara Kelas Satu Xavier Leaphart dan Angkatan Udara Kelas 1 Aziess Whitehurst, disebabkan karena keracunan beberapa obat, over dosis, sehingga kematian mereka dicatat sebagai kecelakaan,”  ujar juru bicara Kantor Investigasi Khusus, Linda Card, seperti dikutip dari AirForce Time, Selasa (5/5).

Card mengatakan penyelidikan atas kematian mereka masih berlangsung, dan belum mendekati kesimpulannya.

Tim penyelidik masih menentukan bagaimana dan di mana Leaphart dan Whitehurst mendapatkan obat-obatan yang diduga narkoba yang menyebabkan meeka over dosis dan meninggal, dan apakah ada orang lain yang terlibat, kata Card, seperti dikutip dari Stripes.

Penyelidikan akan terus berjalan meskipun di tengah pandemik.
"Masih banyak, banyak pertanyaan yang belum terjawab yang harus dijawab ... sebelum penyelidikan ini bisa ditutup," kata Card.

Leaphart dan Whitehurst dinyatakan meninggal oleh responden darurat sekitar 20 menit setelah mereka ditemukan di kamar asrama pada malam  di 9 Januari 2020.

Keduanya ditugaskan ke Skadron Pemeliharaan Pesawat ke-52 sebagai teknisi sistem persenjataan, kata Kapten Erin Recanzone, juru bicara pangkalan.

Komandan Wing Kolonel David Epperson, yang merupakan komandan Fighter Wing ke-52 di Spangdahlem, masih merasa kehilangan. Ia mengatakan, rasa kehilangan itu sampai terasa hingga di seluruh sayap pesawat.  "Terlepas dari penyebab kematiannya," ujar Epperson.

Leaphart dan Whitehurst,  keduanya berusia 20 tahun. Orangtua dari Whitehurst dan Leaphart telah diberitahu dan mereka masih sangat berduka dari pertama kali menerima laporan pada 9 Januari lalu hingga saat ini.

"Selalu sangat sulit untuk kehilangan anggota tim kami yang berharga," kata Epperson, “Belasungkawa tulus dan tulus kami sampaikan kepada teman dan keluarga atas tragedi ini.”

Pusat Personel Angkatan Udara mengatakan kedua penerbang itu adalah anggota awak yang memuat senjata dengan Skuadron Pemeliharaan Pesawat ke-52, di bidang karir sistem persenjataan pesawat 2W1.

Leaphart bergabung dengan Angkatan Udara pada November 2018, dan Whitehurst bergabung pada Desember 2018.


PT Dahana Sudah Punya Pabrik Amonium Nitrat, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Sebelumnya

Kapal Induk Jatayu Mulai Beroperasi di Laut Selatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA