post image
Foto: Simple Fying
KOMENTAR

Pemerintahan Trump mengancam akan mengakhiri hubungan 22 tahun antara Delta Air Lines dan Aeromexico karena pemerintah Meksiko menolak tunduk pada tekanan Amerika dalam perang dagang yang sedang berlangsung.

Langkah ini datang terlambat beberapa tahun, setelah pemerintah federal Meksiko memberlakukan pembatasan lalu lintas udara ke Mexico City pada masa-masa awal pemerintahan presiden Biden.

Dasar faktual dari ancaman pemerintahan Trump adalah bahwa maskapai asing telah ditugaskan ke Bandara Internasional Felipe Ángeles (NLU) yang lebih baru, alih-alih Bandara Internasional Benito Juarez (MEX). NLU berjarak 30 mil lebih jauh dari pusat kota dibandingkan MEX, dan pemerintah Trump berpendapat bahwa hal ini merupakan pelanggaran perjanjian perdagangan antara kedua negara.

Atas dasar bahwa hal ini memberikan keuntungan yang tidak adil bagi maskapai penerbangan domestik, Pemerintah AS menuntut agar setiap penerbangan dari Meksiko ke Amerika Serikat ditinjau oleh Departemen Perhubungan AS. Sebagai tujuan internasional nomor satu bagi warga Amerika, hal ini berarti bahwa rencana perjalanan sekitar 40 juta pelancong AS kini wajib diproses oleh birokrasi Departemen Perhubungan.

Menteri Perhubungan Sean Duffy dikutip oleh ABC News telah sepenuhnya menyalahkan mantan Presiden Amerika Serikat dan Menteri Perhubungan atas kebijakan baru ini.

“Joe Biden dan Pete Buttigieg dengan sengaja membiarkan Meksiko melanggar perjanjian penerbangan bilateral kami. Perjanjian itu berakhir hari ini. Biarkan tindakan ini menjadi peringatan bagi negara mana pun yang merasa dapat memanfaatkan AS, maskapai penerbangan kami, dan pasar kami. America First berarti memperjuangkan prinsip dasar keadilan,” ujarnya.

Sekutu Lintas Batas

Hubungan bisnis saat ini disebut sebagai Perjanjian Kerja Sama Gabungan (JCA) dan memberikan Delta Air Lines 20% saham di Aeromexico di samping operasi terkoordinasi antara kedua maskapai. Anggota SkyMiles dan anggota Medallion juga menerima manfaat timbal balik dari Aeromexico berdasarkan ketentuan perjanjian ketika mereka terbang dengan maskapai nasional Meksiko.

Kedua maskapai ini telah berjuang melawan pemerintahan Trump karena dampak yang diperkirakan akan mengakibatkan ratusan ribu pelancong dari kedua negara menghabiskan uang mereka di maskapai yang berbeda dan memilih tujuan perjalanan yang berbeda.

Aeromexico adalah salah satu anggota pendiri SkyTeam Alliance, yang kini menjadi aliansi maskapai terbesar di dunia. Selain MEX, Delta dan Aeromexico juga berbagi terminal di Bandara Internasional Monterrey (MTY) dan Bandara Internasional Guadalajara (GDL).

Star Alliance didirikan pada tahun 1997, tiga tahun setelah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) disahkan oleh Presiden Bill Clinton. Dengan menghapus tarif dan hambatan lain antara Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, perjanjian tersebut mendorong perdagangan di setiap segmen di seluruh benua. NAFTA membuat perekonomian kawasan tersebut lebih saling terkait, dan akibatnya, langit di atas Amerika Utara pun mengikutinya.

Seiring pabrik-pabrik meningkatkan produksi dan rantai pasokan membentang lintas batas, maskapai penerbangan juga merasakan dampak ekonominya. Lebih banyak komponen untuk dikirim, lebih banyak eksekutif untuk diantar, dan lebih banyak wisatawan dengan pendapatan tambahan berarti lebih banyak penerbangan untuk kargo, carter, dan penumpang.

Pakta tersebut bahkan memberikan ruang bagi “layanan udara khusus” seperti kru pemetaan udara, pesawat pemadam kebakaran, dan fotografer survei. Hal ini memberikan hak kepada operator dari ketiga negara tersebut untuk bekerja di seluruh zona NAFTA selama mereka mematuhi peraturan keselamatan.

Seiring melonjaknya perdagangan udara, persaingan antar maskapai pun terjadi. Hasilnya adalah penurunan harga tiket karena pelancong bisnis dan rekreasi mulai terbang lebih bebas. 

Bea cukai perbatasan juga lebih lancar dan cepat, sehingga memangkas waktu yang dibutuhkan penumpang dan kargo udara untuk melewati bea cukai. Seluruh perubahan ini bukanlah revolusi yang menarik perhatian dalam kebijakan penerbangan, melainkan sebuah perbaikan yang diam-diam dan menyeluruh.

Kebebasan terbang di Amerika Utara kini terancam di bawah pemerintahan AS saat ini. Kita harus menunggu dan melihat bagaimana perkembangannya hingga saat itu tiba.


Gambia: Proposal Damai Maroko Satu-satunya Solusi Sengketa Regional Sahara

Sebelumnya

Emirates Borong 4 A380 Senilai 180 Juta Dolar AS

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews