post image
Ilustrasi pilot/Net
KOMENTAR

Vietnam telah berusaha untuk menyelamatkan seorang pilot berkebangsaan Inggris yang menderita Covid-19. Meski harus mengorbankan status "negara dengan nol kematian Covid-19".

Pilot yang bekerja untuk maskapai penerbangan nasional, Vietnam Airlines tersebut diidentifikasi sebagai "Pasien 91". Pria 43 tahun tersebut terinfeksi virus corona di sebuah bar di pusat Kota Ho Chi Minh pada pertengahan Maret.

Lebih dari 4.000 orang yang terkait dengan kluster tersebut diuji, dan hanya 18 di antaranya yang positif Covid-19, melansir Reuters.

Sementara sebagian besar orang-orang tersbeut sudah pulih, kondisi pilot Inggris tersebut memburuk secara signifikan.

Pada Selasa (12/5), Kementerian Kesehatan mengadakan pertemuan dengan para ahli dari rumah sakit terkemuka. Pertemuan tersebut memutuskan, satu-satunya cara untuk menyelamatkan pria itu adalah dengan transplantasi paru-paru.

Kasus Pasien 91 tersebut tentu menarik begitu banyak perhatian masyarakat Vietnam, di mana hingga saat ini pemerintah berhasil menekan angka kasus. Vietnam sendiri mencatat 288 kasus tanpa kematian.

Pada Kamis (14/5), media pemerintah menyebut, sebanyak 10 orang, termasuk seorang veteran berusia 70 tahun, telah mengajukan diri sebagai donor, namun telah ditolak oleh dokter.

"Kami tersentuh oleh niat baik mereka, tetapi peraturan saat ini tidak memungkinkan kami untuk transplantasi paru-paru yang disumbangkan oleh sebagian besar orang yang masih hidup," ujar seorang perwakilan dari Pusat Koordinasi Nasional untuk Transplantasi Organ Manusia (VNHOT) kepada surat kabar Tuoi Tre.

Tuoi Tre mengatakan, Pasien 91 hanya memiliki 10 persen sisa kapasitas paru-paru yang telah membantunya bertahan hidup selama lebih dari 30 hari.

Wakil Menteri Kesehatan Nguyen Truong Son mengatakan kepada media pada bulan lalu bahwa Vietnam telah mengimpor obat spesialis dari luar negeri untuk mengobati pembekuan darah pada pasien, tetapi tidak berhasil.

Menurut Kantor Berita Vietnam (VNA), pemerintah sudah menghabiskan lebih dari 5 miliar dong atau setara dengan Rp 3,18 miliar untuk menyelamatkan pilot tersebut.

Pada Maret, media pemerintah China memuat telah berhasil melakukan transplantasi paru-paru ganda pada pasien coronavirus, sebuah prosedur yang disebutnya sebagai metode signifikan untuk mengobati korban penyakit yang paling parah.

Vietnam berharap bisa menggunakan metode tersebut.


Anda Ingin Jadi Cabin Crew? Yuk Kenali Mock Up Pesawat di LGTC

Sebelumnya

Soal Jilbab Pramugari, Garuda Indonesia Tidak Menghormati Kebebasan Beragama

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Air Crew