post image
Sebuah pesawat amfibi Kunlong AG600 meluncur di laut lepas Qingdao, Provinsi Shandong China timur, 26 Juli 2020/Net
KOMENTAR

Pesawat amfibi besar AG600 buatan China yang dikembangkan secara indigenous berhasil melakukan uji coba perdana lepas landas dari atas laut di Qingdao, Provinsi Shandong, China timur, Minggu (26/7) waktu setempat

Pesawat lepas landas dari laut lepas Qingdao pukul 10:18 dan menyelesaikan uji penerbangan setelah terbang selama sekitar 31 menit.

"Penerbangan perdananya yang sukses dari laut adalah langkah besar ke depan dalam pengembangan pesawat amfibi besar. Kesuksesan ini menyusul penerbangan perdananya pada tahun 2017 lalu dan lepas landas pertama dari reservoir air pada tahun 2018," kata AVIC, seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (26/7).

Dengan penerbangan perdananya yang sukses akan membuka jalan bagi pesawat itu untuk fase-fase uji penerbangan selanjutnya di atas laut, serta memverifikasi kinerjanya sebagai pesawat amfibi.

AG600, bersama-sama dengan transporter besar Y-20 dan pesawat penumpang satu lorong C919, adalah bagian dari proyek kunci China dalam "keluarga pesawat besar" yang dikembangkan secara mandiri.

AG600 yang memiliki kode nama Kunlong adalah peralatan aeronautika utama dalam sistem penyelamatan darurat China, kata AVIC. Pesawat ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan negara akan pemadaman kebakaran hutan, penyelamatan laut, dan misi penyelamatan darurat penting lainnya.

Ini juga pertama kalinya industri penerbangan China mengembangkan model pesawat sipil besar misi khusus.

"Mulai tahun 2009, proyek pesawat amfibi AG600 telah dirancang dengan potensi untuk memiliki beberapa varian, berusaha untuk terus memenuhi berbagai permintaan pelanggan," kata AVIC.

Pesawat amfibi multi-tugas ini dapat lepas landas dan mendarat di tanah dan air, sehingga mengemas lebih banyak potensi untuk berbagai misi.

Dengan kemampuan jarak jauh dan jangka panjang, AG600 dapat melakukan antar-jemput secara efisien antara lokasi kebakaran dan sumber air, setiap kali membawa sebanyak 12 ton dan menjatuhkan air di area seluas 4.000 meter persegi.

AG600 dirancang untuk beroperasi dalam kondisi cuaca dan lingkungan yang kompleks. Dalam misi penyelamatan, ia dapat melakukan pencarian pada permukaan air rendah dan jangkar untuk misi penyelamatan air dan maritim. Pesawat ini mampu menyelamatkan hingga 50 orang di setiap misi.

Avic menjelaskan, kelebihan lain dari pesawat AG600 adalah ia dapat dimodifikasi atau dilengkapi dengan lebih banyak fasilitas untuk memenuhi persyaratan misi khusus.

AVIC akan memfasilitasi pengembangan lebih lanjut dari proyek AG600. Tim pengembangan akan fokus pada pesawat AG600 tipe pemadam kebakaran, yang diharapkan akan selesai pada tahun 2023.


PT Dahana Sudah Punya Pabrik Amonium Nitrat, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Sebelumnya

Kapal Induk Jatayu Mulai Beroperasi di Laut Selatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA