post image
KOMENTAR

MATHAF al Fann al Islami atau Museum Of Islamic Art atau Museum Kebudayaan Islam terletak pada sebuah corniche di Doha, Qatar dirancang oleh maha-arsitek I.M. Pei atas instruksi Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani yang sangat peduli pembangunan kebudayaan negerinya.

Masjid Ibnu Tulun

Desain museum monumental maha-agung dan maha-indah ini dirancang dengan kreatifitas pemikiran modern inovatif melibatkan pola-pola geometris khas arsitektur dan motif desain Islam menampilkan 14 abad sejarah kebudayaan Islam di negara-negara Islam di Teluk Persia.

Pada usia 90 tahun, I.M. Pei yang bukan muslim terpanggil untuk menunda masa pensiun demi menempuh perjalanan selama enam bulan menelusuri petilasan-petilasan mahakarya arsitektur Islam di berbagai penjuru dunia.

Menurut pengakuan I.M. Pei, arsitektur yang paling menginspirasi desain Museum Kebudayaan Islam, Doha, Qatar adalah Masjid Ibnu Tulun di Kairo, Mesir yang dibangun pada abad IX.

Terletak pada kawasan jazirah buatan seluas 45.000 m2, museum spektakular kebanggaan Qatar ini memiliki taman, ruang workshop, sembilan ruang perpustakaan dan sebuah restoran dengan chef Alain Ducasse menyajikan hidangan nouvelle-cuisine kuliner Mediterania di samping cooking-classes aneka hidangan yang tentu saja 100% halal.

Indonesia

Museum of Islamic Arts memiliki koleksi mahakarya manuskrip, keramik, kaligrafi, mosaik, kesenian gelas, kayu, metal yang dikumpulkan dari tiga benua: Spanyol, Mesir, Iran, Iraq, Suriah, Jordania, Lebanon, Turki, India sampai Cina.

Sayang tidak terjumpai koleksi mahakarya kebudayaan Islam dari Indonesia. Insha Allah, Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia akan bekenan bekerja sama dengan NU dan Muhammadiyah untuk bergotong-royong menyelenggarakan Pameran Kebudayaan Islam Nusantara di Matḥaf al-fann al-islami Doha, Qatar.

Sebagai negeri dengan populasi muslim terbesar di dunia, dapat diyakini bahwa masyarakat dunia pasti akan tergetar-sukma ketika menyaksikan kemahakayarayaan perbendaharan mahakarya kebudayaan Islam di persada Nusantara nan tiada dua di planet bumi ini.

Penulis adalah pembelajar peradaban dan kebudayaan dunia yang bangga atas perbendaharaan kebudayaan Indonesia


Delapan Butir Maklumat KAMI

Sebelumnya

Andaikata Saya Presiden RRC

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Jaya Suprana