post image
Ilustrasi
KOMENTAR

Masyarakat Indonesia sempat dikagetkan oleh sebuah informasi yang mengatakan bahwa penerbangan jamaah umrah ke tanah air yang menggunakan penerbangan Lion Air mengalaman keterlambatan atau delay selama dua hari. 

Kabar menghebohkan itu direspons Corporate Communications Strategic of Lion Group Danang Mandala Prihantoro, yang dalam keterangannya membenarkan bahwa pesawat mengalami masalah saat pemeriksaan rutin. 

Dalam keterangan, Jumat, 6 Desember 2025, Danang menjelaskan ketika diperiksa diketahui bahwa pesawat Airbus A330 registrasi PK-LEH memerlukan penggantian satu komponen.

"Lion Air memutuskan menunda keberangkatan hingga seluruh proses perbaikan selesai dan pesawat dinyatakan aman untuk dioperasikan," kata Danang.
 
Danang menambahkan penerbangan JT-111 yang dijadwalkan berangkat dari Jeddah pada 24 Desember 2025 pukul 20.00 AST (waktu setempat/Arabia Standard Time) atau setara 24 Desember 2025 pukul 00.00 WIB belum dapat diberangkatkan karena pesawat PK-LEH memerlukan penanganan teknis lanjutan di Jeddah.
 
Lion Air kemudian mengirimkan suku cadang dari Jakarta ke Jeddah pada 25 Desember 2025 menggunakan pesawat Airbus 330 registrasi PK-LEV. Pada hari yang sama, Lion Air juga menyiapkan opsi keberangkatan menggunakan pesawat tersebut dan menjadwalkan ulang penerbangan JT-111 pada 25 Desember 2025 pukul 20.00 AST (25 Desember 2025 pukul 00.00 WIB).

Namun dalam proses persiapan, pesawat registrasi PK-LEV juga memerlukan penanganan teknis tambahan. Sehingga keberangkatan kembali belum dapat dilaksanakan.

"Setelah seluruh proses perbaikan diselesaikan, pesawat PK-LEH dinyatakan serviceable (laik terbang) dan siap dioperasikan. Lion Air menjadwalkan keberangkatan jemaah umrah JT-111 pada 26 Desember 2025 pukul 08.00 AST," tutur Danang.

Sejak terjadinya penundaan keberangkatan, Danang mengatakan Lion Air telah melakukan langkah-langkah penanganan secara bertahap dan berkelanjutan kepada seluruh jemaah, antara lain menyediakan akomodasi hotel selama masa menunggu di Jeddah, menyediakan konsumsi/makanan bagi seluruh jemaah, memastikan proses teknis dilakukan secara menyeluruh hingga pesawat dinyatakan laik terbang.

"Lion Air memahami bahwa keterlambatan ini berdampak pada kenyamanan dan rencana perjalanan jemaah. Oleh karena itu, Lion Air berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan penerbangan sekaligus memberikan penanganan terbaik hingga seluruh jemaah dapat melanjutkan perjalanan dengan aman dan nyaman," demikian Danang. 


A380 Tertua Masih Terbang, Apa Rahasianya

Sebelumnya

Tidak Dihadiri Dirut, RUPSLB Garuda Setujui Perubahan Anggaran Dasar dan RKAP 2026

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews