post image
KOMENTAR

Kementerian Dalam Negeri Amerika Serikat mengizinkan pengerahan personel militer ke Arab Saudi akhir pekan ini.

Pengerahan dilakukan di tengah ketegangan yang meningkat di Teluk terkait dengan pertikaian antara Amerika Serikat dan Iran.

Dalam sebuah pernyataan, Pentagon mengatakan bahwa langkah itu akan memberikan pencegah tambahan dalam menghadapi ancaman yang muncul di wilayah tersebut.

Pernyataan Pentagon dikeluarkan setelah Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengkonfirmasi bahwa Kerajaan itu akan menjadi tuan rumah pasukan Amerika Serikat untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas regional.

"Berdasarkan kerja sama timbal balik antara Arab Saudi dan Amerika Serikat, dan keinginan mereka untuk meningkatkan segala sesuatu yang dapat menjaga keamanan kawasan dan stabilitasnya, Raja Salman memberikan persetujuannya untuk menjadi tuan rumah pasukan Amerika," seorang jurubicara kementerian itu seperti dikutip kantor berita pemerintah Saudi, SPA.

Sementara itu, dimuat Al Jazeera (Sabtu, 20/7), seorang pejabat anonim Amerika Serikat mengatakan bahwa pengerahan itu akan mencakup sekitar 500 personil militer dan merupakan bagian dari peningkatan jumlah pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah yang diumumkan Pentagon bulan lalu.

Kehadiran militer Amerika Serikat di Arab Saudi bukanlah hal yang baru. Pengerahan militer Amerika Serikat di Arab Saudi dimulai selama Perang Teluk 1991 dan berlangsung selama 12 tahun.

Hingga kemudian militer Amerika Serikat menarik diri dari kerajaan itu pada 2003. Namun, pesawat Amerika Serikat masih ada yang ditempatkan di Pangkalan Udara Pangeran Sultan.


PT Dahana Sudah Punya Pabrik Amonium Nitrat, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Sebelumnya

Kapal Induk Jatayu Mulai Beroperasi di Laut Selatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga