post image
Dubes Iran Valiollah Mohammadi (kedua dari kanan).
KOMENTAR

Sanksi unilateral yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Iran dan bahkan kepada negara-negara yang membeli minyak bumi Iran, mempengaruhi kerjasama negeri Mullah itu dengan banyak negara. Tidak terkecuali kerjasama Iran dengan Indonesia.

Dalam acara perpisahan dengan awak media,  Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Valiollah Mohammadi, antara lain membicarakan masa depan kerja sama Iran-Indonesia khususnya di sektor energi.

"Kami percaya bahwa sanksi unilateral dari AS, dimana sanksi ini tidak didukung oleh badan internasional manapun dan tidak didukung oleh negara manapun, hanya beberapa negara kecil dan satu rezim di dunia yang mendukungnya," kata Valiollah di kediaman di Jalan Madiun Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat malam (26/7).

Sanksi unilateral yang diberikan oleh AS dianggap Iran sebagai  pernyataan perang dan tindakan terorisme yang mempengaruhi hubungan Iran dengan negara-negara mitranya. Indonesia melalui PT Pertamina (Persero) akan melakukan kerjasama investasi di dua ladang minyak Iran untuk meningkatkan kapasitas produksi dari kedua ladang tersebut.

Minyak bumi yang dihasilkan kemudian direncanakan dibawa ke Indonesia untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Namun, dikarenakan sanksi unilateral AS, kerjasama ini tidak dapat dilanjutkan dan merugikan kedua belah pihak.

"Karena sanksi unilateral dari AS, sebuah kontrak yang telah difinalisasi oleh kedua pihak tidak sampai tahap tanda tangan. Dan ini merupakan akibat dari sanksi secara langsung," ujar Valiollah.

Meski demikian, Dubes yang menyukai nasi goreng dan sate ayam ini mengaku bahwa kedua negara tidak akan menyerah untuk melakukan kerjasama. Dijelaskan, negosiasi antara Iran dan Indonesia masih tetap berlanjut, diantaranya dengan memanfaatkan peluang di bidang pembangunan, hingga perdagangan komoditas turunan dari minyak dan gas, yaitu petrokimia.

"Kami sedang mencoba untuk menggali peluang di tengah-tengah kesulitan ini di bidang pembangunan, pembangkit di Indonesia, maupun perdagangan komoditas turunan dari minyak dan gas," sebutnya.

Selain Indonesia, lanjut Valiollah, ada beberapa negara lain yang dirugikan atas adanya sanksi unilateral di AS terhadap Iran, di antaranya adalah Tiongkok dan Turki. Sementara terdapat beberapa negara lainnya yang telah “diperingatkan” oleh AS, seperti India, Jepang, hingga Korea Selatan.


PT Dahana Sudah Punya Pabrik Amonium Nitrat, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Sebelumnya

Kapal Induk Jatayu Mulai Beroperasi di Laut Selatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga