post image
KOMENTAR

Garda Revolusi Iran ikut membenarkan bahwa kecelakaan yang dialami pesawat Ukraine Internationale Airlines PS527 hari Rabu lalu (8/1) terjadi karena faktor kesalahan manusia atau human error.

Pesawat Boeing 737 yang dalam perjalanan menuju Kiev dengan176 penumpang dan kru itu sempat memutar mendekati area sensitif yang sedang dalam penjagaan ekstra ketat.

Demikian keterangan yang disampaikan Garda Revolusi Iran yang dimuat oleh Kantor Berita IRNA.  

Garda Revolusi Iran meningkatkan kesiapsiagaan mereka menyusul ancaman Amerika Serikat yang akan menyerang berbagai titik penting di negara itu.

Ini adalah bagian dari krisis yang dipicu oleh pembunuhan Mayjen Qassem Soleimani pekan lalu (Jumat, 3/1) oleh pihak Amerika Serikat.

“Menyusul ancaman Presiden (Donald Trump) dan komandan militer pihak kriminal Amerika Serikat yang akan menargetkan sejumlah besar tempat di teritori Republik Islam Iran … Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran disiagakan pada tingkat tertinggi untuk menghadapi kemungkinan serangan,” begitu pernyataan Garda Revolusi Iran.

Situasi krisis ini, sebut Garda Revolusi Iran lagi, membuat sensitivitas meningkat di sektor pertahanan udara.

“Pesawat Ukraine Internationale Airlines tinggal landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini. Dan ketika berputar pesawat mendekati pusat militer Garda Revolusi Iran yang sensitif,” sambung pernyataan itu lagi.

Ketinggian pesawat saat itu pun diidentifikasi sebagai ketinggian pesawat yang sangat mengancam.

“Dalam keadaan seperti ini, pesawat tanpa sengaja tertembak oleh kesalahan manusia, yang berakibat pada tewasnya saudara sebangsa dan warganegara lain,” demikian Garda Revolusi Iran sambil menutup pernyataan dengan rasa penyesalan dan duka cita mendalam.

Sebanyak 82 penumpang pesawat naas itu adalah warganegara Iran, lalu 63 lainnya adalah warganegara Kanada, 11 warganegara Ukraina, 10 warganegara Swedia, 4 warganegara Afghanistan, dan masing-masing 3 warganegara Inggris dan Jerman.


STARLUX Pesan A350F dan A330neo Tambahan

Sebelumnya

Airbus dan ST Engineering Sepakat Dirikan Pusat MRO C295 di Singapura

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews