post image
KOMENTAR

Foto satelit menunjukkan kerusakan yang meluas di Saky, sebuah pangkalan udara Rusia dekat Novofedorivka di Krimea, para pejabat Rusia menggandakan klaim bahwa tidak ada pesawat yang rusak atau hilang.

Beberapa penyelidik mengklaim hingga 11 jet tempur dan pesawat serang yang hancur dapat dihitung dalam foto-foto itu, selain gudang dan hanggar yang hancur.

Gambar-gambar, yang dirilis oleh Planet Labs, menunjukkan celemek besar di barat daya lapangan terbang yang dipenuhi puing-puing dan sekam jet militer yang terbakar.

Sedikitnya empat kawah, baik dari dampak munisi maupun ledakan lainnya, terlihat di area utara apron. Beberapa pesawat yang telah ditempatkan di revetment pesawat, zona khusus yang dibentengi oleh dinding ledakan, tampaknya juga telah hancur.

Sejumlah video yang menunjukkan kerusakan pada berbagai objek lain, termasuk mobil sipil yang terbakar dan bangunan dengan jendela yang rusak di sekitar lapangan terbang juga telah muncul. Selain itu, setidaknya satu video menunjukkan pesawat tempur Sukhoi Su-24 yang hancur di apron lapangan terbang.

Berbagai penilaian memberikan angka yang berbeda tentang tingkat kerusakan. Menurut Angkatan Udara Ukraina, sekitar 10 pesawat hancur dalam serangan itu, dan setidaknya 60 orang yang bertugas di pangkalan udara itu tewas.

Berdasarkan foto satelit, blog Oryx memperkirakan empat jet tempur Su-30SM dan enam jet tempur Su-24 hancur atau rusak. Akun Twitter OSINTtechnical, yang melacak intelijen sumber terbuka tentang konflik tersebut, memperkirakan bahwa tiga Su-30, satu Su-27 atau Su-30, dan empat Su-24 telah dihancurkan. Pelacak Senjata Ukraina, akun intelijen sumber terbuka lainnya, menghitung sekitar lima Su-30SM dan enam Su-24 hilang, dengan kemungkinan empat lainnya juga hancur.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia terus mengklaim bahwa tidak ada pesawat yang rusak selama apa yang disebutnya sebagai “insiden” di pangkalan tersebut.

Kantor berita negara Rusia TASS melaporkan bahwa, menurut juru bicara kementerian, pelanggaran aturan keselamatan kebakaran menyebabkan "beberapa amunisi pesawat" meledak, tanpa korban atau kerusakan pada aset militer.

Laporan lain di media Rusia merujuk pada layanan kesehatan setempat, mengatakan bahwa setidaknya satu orang tewas dan 13 terluka selama ledakan.


PT Dahana Sudah Punya Pabrik Amonium Nitrat, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Sebelumnya

Kapal Induk Jatayu Mulai Beroperasi di Laut Selatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga