post image
Menhub Budi Karya Sumadi
KOMENTAR

Infrastruktur perhubungan udara atau bandara menjadi prioritas dalam pembangunan ibukota baru yang direncanakan pemerintah.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai Konferensi Pers RAPBN 2020 yang dipimpin Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Ruang Auditorium Cakti Buddhi Bhakti Lantai II, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (16/8).

"Biasanya infrastruktur perhubungan ini menjadi suatu pelengkap, tetapi juga menentukan. Di beberapa kota Kalimantan pada dasarnya infrastruktur yang paling penting itu adalah udara," ungkapnya.

Di beberapa kawasan seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, seluruhnya sudah memenuhi klasifikasi bandara, dengan panjang runway paling tidak 2.500 meter.

"Jadi di tempat mana pun dimungkinkan untuk yang dasar. Baru nanti kita tingkatkan akan menjadi 3.000 meter, akan membesarkan terminal. Itu tidak terlalu sulit," lanjutnya.

Setelah pembangunan bandara, tambah Budi, selanjutnya adalah pembangunan pelabuhan.

"Yang paling penting adalah bandara, baru nanti pelabuhan. Nah kalau pelabuhan, timur selatan, barat itu sudah siap. Ya kalau di tengah, memang agak jauh dari laut," paparnya.

Menhub juga memastikan, akan membangun Mass Rapid Transportation (MRT) di lokasi wilayah ibukota baru, untuk menunjang transportasi massal ke depan.

"Masa depannya sama, musti MRT. Karena angkutan massal adalah suatu yang menjadi keniscayaan apabila itu menjadi kota, apalagi kota besar. Planning-nya pasti ada MRT, tapi itu bertahap," tandasnya.


Calon Penumpang Lion Air Coba Selundupkan 19 Kg Sabu-sabu

Sebelumnya

Hambat Investasi, Perubahan Status Dua Bandara di Jawa Tengah Diprotes

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Airport