post image
Si kucing Rowdy/SimpleFlying
KOMENTAR

Kisah seorang pengungsi asal Iran, Mehran Karimi Nasseri, yang terdampar di Terminal 1 Bandara Charles de Gaulle di Paris, Prancis, selama 18 tahun, dari 1088 sampai 2006, menginspirasi film The Terminal yang dibintangi Tom Hank.

Film yang diproduksi tahun 2004 itu, dua tahun sebelum Nasseri dilarikan ke rumah sakit, mengisahkan seorang warganegara Krakozhia, Viktor Navorski, yang tidak bisa meninggalkan Bandara Internasional John F. Kennedy di New York, AS.

Ketika pesawat yang ditumpanginya masih berada di udara, sebuah kudeta terjadi di krakozhia yang imajiner itu. Dunia internasional menolak mengakui pemerintahan hasil kudeta dan siapapun yang memegang paspor negara itu.

Baru-baru ini, kisah serupa Nasseri dan Navorski, kembali terjadi. Namun yang terdampar bukan seorang manusia, melainkan seekor kucing. Namanya Rowdy.

Kucing berbulu hitam itu tiba Bandara Internasional Logan di Boston bersama tuannya pada 24 Juni lalu dengan penerbangan Lufthansa LH422 dari Frankfurt.

Ia melarikan diri saat sangkarnya berada di ruang kargo.  

Rowdy melarikan diri dari kandangnya saat para pekerja sedang membongkar muatan kargo penerbangan Lufthansa. Kucing berusia empat tahun itu berhasil menghindari upaya penangkapan selama 19 hari. Setelah terlihat di Terminal E, bandara memasang kamera satwa liar dan perangkap hewan yang aman untuk mencoba dan memikat kucing kembali ke tempat yang aman.

Tim dari bandara dan masyarakat sekitar dengan cepat menanggapi permintaan bantuan dan meluncurkan pencarian skala penuh. Karyawan bandara, pekerja konstruksi, dan pendukung hewan setempat bekerja dalam upaya tim yang hebat untuk menemukan dan menjebaknya dengan aman. Lufthansa bahkan menyewa pelacak hewan peliharaan untuk membantu menemukan Rowdy.

Satu minggu setelah Rowdy menghilang, pemiliknya menulis di akun Facebook bahwa dirinya telah bertemu dengan Wakil Direktur Fasilitas Bandara Logan.

Keluarga itu bekerja dengan bandara untuk memasang perangkap dengan makanan dan air di samping barang-barang pakaian yang akan dia kenali di ruang bawah tanah tempat dia melarikan diri. Keluarga itu bahkan mengirim rekaman suara untuk dimainkan agar kucing itu diyakinkan dan membantu membawanya ke tempat yang aman.

Keluarga itu juga memasukkan beberapa merek suguhan favoritnya dan barang-barang yang dikenalnya ke dalam jebakan pelepas aman untuk mendorongnya kembali ke pemiliknya, yang membagikan foto-foto manis di Facebook.

“Kami juga memiliki suguhan favoritnya yang ditempatkan di kandang. Dia menyukai suguhan Temptation. Dia akan membuka lemari untuk menemukannya dan bahkan mengunyah tas untuk mendapatkannya,” tulis sang pemilik.

“Jika dia tidak berada di area aman lagi, dia harus muncul di suatu tempat yang mudah-mudahan, seseorang akan menjemputnya dan kami akan mengidentifikasi dia dengan chipnya,” sambungnya.

Setelah hampir tiga minggu menghilang, kucing itu akhirnya ditemukan kemarin (Rabu, 13/7). Pihak bandara mengkonfirmasi kepada Simple Flying bahwa Rowdy ditemukan dalam keadaan selamat dan akan dikembalikan ke pemiliknya.

Kucing tersebut saat ini dalam perawatan The Animal Rescue League of Boston.


KOMENTAR ANDA