Sebab, tuntutan publik yang begitu besar, seperti penyediaan lapangan kerja dan kesejahteraan, dapat menjadi ancaman yang bisa ditunggangi kaum oligarki.
Mayoritas menteri-menteri Prabowo bukanlah kaum progresif revolusioner, bahkan sebagiannya terindikasi melemahkan implikasi garis kebijakan, baik karena alasan pragmatis maupun kontra Ideologis. Target Prabowo, umpamanya, dalam program makan bergizi gratis, kabarnya hanya tercapai 5% saja di Sukabumi, yang menjadi kabupaten percontohan. Program lainnya, bisa jadi hanya laporan klaim ABS (asal bapak senang).
Begitulah cerita 3 tokoh dunia yang jadi berita besar saat ini. Kita berdoa, semoga ketiganya mampu berjuang melaksanakan perubahan. Dan, kata WS. Rendra, Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata.
KOMENTAR ANDA