post image
Presiden Suriah Bashar al-Assad/Net
KOMENTAR

 Rezim Suriah di bawah kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad berhasil mengambil alih kembali kendali secara penuh pusat ekonomi, Kota Aleppo, dari pemberontak pada Minggu (16/2).

Atas kemenangan tesebut, Assad yang jarang tampil justru memberikan pidato yang disiarkan di televisi pada Senin (17/2). Dalam pidatonya itu, Assad bertekad tidak akan menyerah sampai mencapai kemenangan total. Cepat ataupun lambat. 

"Pembebasan ini tidak berarti akhir dari perang dan tidak berarti akhir dari skema. Bukan akhir dari terorisme atau penyerahan (diri) musuh," ujar Assad seperti dimuat VOA.

"Itu (mengambil kembali Aleppo) berarti kita telah 'menggosok hidung mereka (pemberontak)' di tanah sebagai awal untuk kemenangan penuh," lanjutnya. 

Lebih lanjut, Assad mengatakan Aleppo akan jauh lebih kuat dari sebelumnya. Di mana selama 8 tahun terakhir, kota tersebut menjadi medan pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak. 

Pria 54 tahun tersebut juga mengungkapkan pihaknya tengah bersiap untuk meraih kemenangan lain di Provinsi Idlib yang masih dikuasai oleh pemberontak, dengan atau tanpa dukungan Turki. 

Mengingat, Turki bersama Amerika Serikat saat ini tengah berusaha untuk menghentikan berbagai manuver yang dilakukan oleh Assad, dengan mencoba memutus dukungan Rusia terhadap pemerintah Suriah. 

Kemenangan Assad atas Aleppo juga sebenarnya tidak terlepas dari campur tangan Rusia. Pada akhir pekan kemarin, pasukan Suriah yang dibantu kekuatan udara Rusia berhasil merebut 30 desa di Aleppo hanya dalam tempo satu hari.

Serangan tersebut juga diketahui tidak hanya memakan korban jiwa dari pihak militer namun juga sipil. Beberapa personel Turki yang dikerahkan di pos pengamatan pun ikut meninggal dunia.


PT Dahana Sudah Punya Pabrik Amonium Nitrat, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Sebelumnya

Kapal Induk Jatayu Mulai Beroperasi di Laut Selatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga