post image
Pesawat N-250 Gatotkaca yang dikirim ke Yogyakarta melalui jalur darat/Net
KOMENTAR

Nasib Sang Gatot Kaca, pesawat N-250 kebanggaan Indonesia harus berakhir menjadi koleksi di Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla), Yogyakarta.

Dulu, tepatnya 1995, Gatot Kaca, yang merupakan hasil rancangan putra bangsa BJ Habibie, menggemparkan dunia dengan kecanggihan teknologi pada zamannya. Namun kini, primadona IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia) tersebut harus membuka sejarah baru.

Melalui akun Facebook-nya pada Rabu (19/8), TNI Angkatan Udara mengungkap, saat ini Gatot Kaca dipindahkan dari Bandung ke Yogyakarta untuk mengemban tugas baru sebagai koleksi Muspusdirla.

Berharap sang Gatot Kaca yang dulu perkasa bisa menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya.

"Sang Gatot Kaca, kini bersiap melakukan perjalanan panjang dari Bandung menuju Muspusdirla Yogyakarta, bukan terbang tetapi melalui jalan darat," ujar TNI AU.

"Ada perasaan pilu menyaksikan nasib Sang Gatot Kaca kini. Meskipun demikian, ini kenyataan yang tidak bisa kita tolak," sambungnya.

"Selamat jalan Gatot Kaca, semoga di tempat baru, kamu dapat lebih menginspirasi generasi sekarang dan mendatang," imbuh keterangan itu.

Gatot Kaca merupakan pesawat turboprop dengan teknologi fly by wire. Teknologi tersebut baru dimulai pada 1992.

Pesawat dengan kode N yang berarti Nusantara itu dikerjakan secara patungan antara perusahaan CASA Spanyol dengan IPTN.

Memiliki kapasitas 50 penumpang, Gatot Kaca melakukan terbang perdananya selmaa 55 menit pada 10 Agustus 1995. Untuk memperingati peristiwa bersejarah tersebut, berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 71/1995, tanggal 10 Agustus menjadi Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.

Sang Gatotkaca pernah menjadi bintang pada saat Indonesian Air Show 1996 di Cengkareng. Kendati begitu, produksinya dihentikan setelah krisis ekonomi 1997. Ia pun dipensiunkan pada 2000 dan hanya tertidur di hanggar PTDI.


STARLUX Pesan A350F dan A330neo Tambahan

Sebelumnya

Airbus dan ST Engineering Sepakat Dirikan Pusat MRO C295 di Singapura

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews