post image
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dahana, Suhendra Yusuf, menjelaskan spesifikasi Rajata, senjata penghancur berteknologi tinggi yang dapat digunakan untuk menghancurkan sasaran secara otomatis tanpa dikendalikan./Ist
KOMENTAR

Dalam bahasa Sansekerta, rajata berarti perak. PT Dahana yang merupakan produsen bahan peledak pelat merah, memilih kata itu untuk dijadikan nama senjata baru yang diluncurkan baru-baru ini.

Loitering Munition bernama Rajata ini adalah inovasi terbaru PT Dahana di bidang militer. Rajata diperkenalkan dalam soft launching yang dihadiri Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan dan Pusat Kesenjataan Infanteri TNI AD  di Kantor Pussenif AD, Cipatat, Bandung, Jumat kemarin (22/7).

Dalam keterangannya, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dahana, Suhendra Yusuf RPN menyampaikan, Rajata merupakan senjata penghancur berteknologi tinggi yang dapat digunakan untuk menghancurkan sasaran secara otomatis tanpa dikendalikan. Teknologi ini merupakan hal yang baru dan pertama yang diproduksi di Asia Tenggara.

“Teknologi Rajata memungkinkan personel yang menggunakannya dapat menghancurkan target tanpa diketahui musuh, Rajata dapat menjadi salah satu alternatif  solusi penggunaan rudal karena nilainya yang lebih ekonomis, serta memiliki tingkat akurasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan roket,” ujar Suhendra.

Loitering Munition dikenal sebagai pesawat tanpa awak untuk melakukan misi self destroyer dengan sistem loiter (berkeliling) di area sasaran untuk mencari target sebelum menyerang. Senjata ini biasanya digunakan untuk menyerang target-target yang memerlukan respon cepat ketika terdeteksi.

Suhendra juga menegaskan, dengan segenap kemampuannya, Rajata berpotensi untuk digunakan di seluruh matra pertahanan TNI, seperti penggunaan oleh pleton matra darat di setiap perbatasan Indonesia, pada kapal laut milik TNI AL, ataupun pada pesawat TNI AU sebagai senjata.

Rajata nantinya akan bersaing dengan Loitering Munition lain, seperti Kalashnikov milik Rusia, Warmate Polandia, Switchblade Amerika, dan Hero-30 Israel. Nama Rajata sendiri diambil dari bahasa Sanskerta yang bermakna penghancur, sesuai dengan kemampuan yang dimilii oleh Loitering Munition ini.

“Kami berharap, teknologi ini turut bersumbangsih menciptakan kemandirian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) serta Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Negara Republik Indonesia, dan memperkuat sistem pertahanan nasional. Dahana berkomitmen untuk Serving the Nation Better, untuk Kemajuan Indonesia,” ujar Suhendra.

“Kami juga melihat potensi pasar yang cukup besar di Asia Tenggara dan Asia pada umumnya. Sehingga jika Rajata Loitering Munition juga nantinya akan berorientasi bisnis pada masa mendatang. Jika saatnya sudah mampu diproduksi secara masal (industri).”

“Ke depan, PT Dahana juga membuka peluang untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan Rajata ini. Baik itu sesama Industri Pertahanan, maupun dengan pihak lain. Kami akan concern untuk membangun Konsep Triple Helix dalam program ini.” pungkas Dirtekbang Dahana ini.

PT Dahana merupakan anggota holding BUMN Industri Pertahanan, DEFEND ID. Berbagai macam produk bahan peledak militer berhasil diciptakan oleh Energetic Material Center perusahaan, seperti Bomb P Series, Roket Pertahanan, Senjata Lawan Tank, dan beberapa produk berenergi tinggi lainnya.


Korea Selatan Siapkan Pesawat Pengintai Tak Berawak Antisipasi Gerakan Provokatif

Sebelumnya

Inggris dan Jepang Tandatangani Kerjasama Antariksa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Technology