post image
KOMENTAR

Sedikitnya tujuh orang dilaporkan tewas akibat serangn udara di tempat bermain anak-anak di ibu kota wilayah Tigray utara Ethiopia pada Jumat (26/8) waktu setempat.

Para pejabat medis mengatakan tiga anak termasuk di antara yang tewas tetapi juru bicara pemerintah federal membantah ada korban sipil.

Kepala Eksekutif Rumah Sakit Ayder, Kibrom Gebreselassie, mengatakan di Twitter bahwa rumah sakit tersebut telah menerima empat orang tewas, termasuk dua anak, dan sembilan lainnya luka-luka.

Dia mengatakan serangan telah menghantam taman bermain anak-anak. Tidak jelas juga apakah ada fasilitas militer di dekatnya.

Sementara itu juru bicara pemerintah federal Legesse Tulu mengatakan berita tentang adanya korban sipil adalah sebuah kebohongan dan drama yang dibuat-buat. Dia malah menuduh pihak berwenang Tigrayan membuang kantong mayat.

Dia juga membantah serangan pemerintah menghantam fasilitas sipil dan mengatakan mereka hanya menargetkan situs militer.

Cuplikan yang diterbitkan oleh Tigrai TV menunjukkan sebuah bangunan dengan atap yang hancur, memperlihatkan tumpukan seluncuran dan pekerja darurat membawa tandu dari balik dinding merah muda yang rusak yang dicat dengan kupu-kupu raksasa.

Reuters melaporkan, serangan udara di Mekelle terjadi dua hari setelah kembali pecahnya pertempuran antara pemerintah nasional dan pasukan Tigrayan di perbatasan wilayah Tigray dan Amhara, menghancurkan kesepakatan gencatan senjata yang sebelumnya dicapai kedua pihak.

Pemerintah Ethiopia kemudian mendesak penduduk Tigray untuk menjauh dari fasilitas militer, dengan mengatakan pihaknya bermaksud mengambil tindakan untuk menargetkan pasukan militer.

Perang meletus di Tigray pada November 2020 dan menyebar ke wilayah tetangga Afar dan Amhara setahun yang lalu. November lalu, pasukan Tigrayan berbaris menuju Addis Ababa tetapi dihalau kembali oleh serangan pemerintah.

Gencatan senjata diumumkan pada Maret setelah kedua belah pihak berjuang menemui jalan buntu dan pemerintah mengumumkan gencatan senjata kemanusiaan, mengizinkan bantuan makanan yang sangat dibutuhkan ke wilayah tersebut.

Saat pertempuran meletus minggu ini, keduanya saling menyalahkan.


Kedubes AS: Waspadai Penculikan di Sekitar Tindouf

Sebelumnya

Perkembangan Baru, Kuba dan Korea Selatan Berjabatan Tangan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Global Politics