post image
KOMENTAR

Seorang wanita berusia 63 tahun meninggal dunia di dalam penerbangan Qatar Airways QR731 dari Bandara Internasional Doha Hamad, Qatar menuju Bandara Internasional Dallas/Fort Worth pada 31 Oktober lalu.

Mahasen Mohamed, nama wanita itu, mengalami keadaan darurat medis mendadak di udara. Ia terbang bersama suami dan anaknya.

Mohamed dilaporkan pingsan di bagian belakang pesawat. Seorang dokter yang ikut dalam penerbangan menanggapi keadaan darurat tersebut, melakukan CPR padanya selama hampir satu jam, tetapi dia tetap tidak responsif. Saat tiba di Dallas-Fort Worth, petugas dari Departemen Keamanan Publik bandara menemui pesawat di Gerbang D11 Terminal D.

Meskipun dokter di dalam pesawat dan petugas darurat di darat telah berupaya keras, Mohamed dinyatakan meninggal dunia tak lama setelah pukul 09.45 waktu setempat, menurut Kantor Pemeriksa Medis Tarrant County.

Pemeriksa Medis kemudian menetapkan bahwa kematian Mohamed disebabkan oleh tromboemboli paru, suatu kondisi di mana gumpalan darah menyumbat arteri di paru-paru, yang sering kali mengakibatkan kematian. Kematiannya tergolong wajar.

Keluarga Mohamed memberi tahu petugas bahwa ia memiliki riwayat gumpalan darah, faktor risiko tromboemboli paru. Mereka melaporkan bahwa ia telah duduk selama sekitar 10 jam sebelum mencoba berdiri, yang mungkin memicu krisis medisnya.

Seorang juru bicara bandara mengatakan kepada Fort Worth Star-Telegram bahwa responden pertama departemen dikirim ke pesawat untuk panggilan medis. Juru bicara itu juga mengindikasikan bahwa Qatar Airways akan dapat memberikan rincian lebih lanjut tentang apa yang terjadi di dalam pesawat. Simple Flying telah menghubungi Qatar Airways untuk memberikan komentar, tetapi maskapai itu belum segera menanggapi.

Situs web Pemeriksa Medis Tarrant County menunjukkan bahwa Mohamed adalah penduduk Garland, sebuah kota di timur laut Dallas yang merupakan bagian dari wilayah metropolitan Dallas/Fort Worth.

Data pelacakan penerbangan dari FlightAware mengonfirmasi bahwa pesawat mendarat di Gerbang D11 sekitar waktu Mohamed dinyatakan meninggal.

Penerbangan, QR731, berangkat dari Bandara Internasional Hamad (DOH) di Doha pukul 01:32 waktu setempat dan mendarat di Bandara Internasional Dallas/Fort Worth (DFW) pukul 09.42, tepat sesuai jadwal. Waktu penerbangan adalah 16 jam dan 10 menit.

Menurut AIRLIVE.net, pesawat itu adalah Boeing 777-200 dengan registrasi A7-BBB. Menurut data di planespotters.net, pesawat 777-200 berusia 15,8 tahun itu dikonfigurasi dalam tata letak dua kelas dengan 42 kursi kelas bisnis dan 230 kursi kelas ekonomi. Konfigurasi ini diperbarui pada November 2018 dari pengaturan sebelumnya yang terdiri dari 42 kursi bisnis dan 217 kursi ekonomi. Yang perlu diperhatikan, pesawat itu juga memajang stiker "FIFA World Cup Qatar 2022" dari Oktober 2022 hingga Maret 2023.

Saat ini maskapai ini mengoperasikan 92 pesawat Boeing 777, termasuk tujuh pesawat 777-200. Meskipun menjadi salah satu varian tertua dalam armada Qatar, pesawat 777-200 memiliki usia rata-rata hanya 14,8 tahun.


Deklarasi Djuanda dan Transformasi Indonesia: Dari Laut ke Ibu Kota Nusantara

Sebelumnya

Air India Kembali Pesan 100 Unit Pesawat Baru dari Airbus

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews