post image
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

Pendiri sekaligus CEO Tesla, Elon Musk kembali mengutarakan ambisinya untuk mengembangkan jet listrik.

Melalui akun Twitter-nya pada Minggu (25/10), Musk kembali mengungkapkan rencana ambisiusnya yang sudah muncul pada 2008.

"Harus ada jet supersonik baru, kali ini listrik," kata Musk, seperti dikutip <i>Inverse</i>.

Unggahan Musk sendiri merupakan tanggapan atas akun World of Engineering yang memperingati 17 tahun penerbangan komersial terakhir Concorde.

Pesawat gabungan Inggris-Prancis itu merupakan keajaiban teknik pada masanya, dengan kecepatan jelajah 1.350 mil per jam, melakukan perjalanan dari New York ke London dalam waktu kurang dari tiga jam.

Pada 2008 dan ketika muncul dalam cameo di film Iron Man 2 pada 2010, Musk belum secara resmi mengumumkan rencana untuk membuat mesin terbang sendiri.

Namun, pada acara Tesla's Battery Day bulan lalu, Musk mengungkap langkahnya ke depan untuk proyek tersebut.

Pada September 2018, Musk mengungkap rintangan terbesar untuk membuat jet listrik adalah menciptakan baterai dengan kapadatan energi yang cukup.

Saat ini, Tesla Model 3 memiliki baterai sekitar 250 watt-jam per kilogram, Musk menyarankan pendaratan vertikal listrik akan membutuhkan sekitar 400 watt-jam per kilogram. Angka yang ideal adalah sekitar 500 watt-jam per kilogram.

Sinyal terbesar bahwa jet listrik ada di benak Musk datang selama sesi tanya jawab di acara tersebut. Ia mengatakan Tesla berencana memproduksi baterainya sendiri, yang dapat memberikan lonjakan 54 persen dalam kisaran baterai untuk mobil listrik dan penurunan harga 56 persen per kilowatt-jam.

Meskipun Musk tidak secara eksplisit menguraikan kepadatan dalam pembicaraan utama, dia kemudian optimis bahwa Tesla dapat mencapai angka itu di kemudian hari.

"Ada baterai dalam produksi terbatas saat ini yang melebihi 400 watt jam per kilogram, yang menurut saya adalah jumlah yang Anda butuhkan untuk pesawat jarak menengah yang layak. Dan saya pikir baterai kita akan, seiring waktu, mulai mendekati. kisaran 400 watt-jam per kilogram juga," kata Musk.

Sebulan sebelumnya, Musk telah memposting bahwa baterai seperti itu dapat memasuki produksi volume dalam mungkin tiga hingga empat tahun ke depan.

Hasil analisis Inverse, komentar terbaru Musk menunjukkan dia masih tertarik dengan jet listrik. Pada kenyataannya, pengembangan jet listrik mungkin akan terjadi dalam waktu dekat, meski belum diketahui apakah Tesla akan memasuki bisnis penerbangan itu sendiri.


STARLUX Pesan A350F dan A330neo Tambahan

Sebelumnya

Airbus dan ST Engineering Sepakat Dirikan Pusat MRO C295 di Singapura

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel AviaNews