post image
KOMENTAR

Pesawat pengintai milik militer AS terpaksa menjatuhkan diri ke Laut Hitam setelah dihantam jet tempur Rusia pada Selasa (13/3).  

Dilaporkan Washington Post, Rabu (14/3), peristiwa yang menimpa drone MQ-9 Reaper tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 pagi waktu setempat.

Pentagon dalam pernyataannya mengatakan, tabrakan itu membuat drone "tidak dapat diterbangkan" dan para pejabat menjatuhkannya ke laut.

Gedung Putih menyebut pencegatan pesawat tak berawak Rusia itu "sembrono", sementara para pejabat AS mencirikan insiden tabrakan antara  MQ-9 Reaper dengan Su-27 sebagai bagian dari pola tindakan berbahaya oleh pilot Rusia saat berinteraksi dengan pesawat Amerika dan sekutu di wilayah udara internasional.

AS memperingatkan bahwa provokasi semacam itu dapat menyebabkan salah perhitungan dan eskalasi yang tidak disengaja antara kedua kekuatan.

"Militer Amerika Serikat pada dasarnya terpaksa menabrakkan drone pengintai MQ-9 Reaper karena kerusakan yang disebabkan oleh jet Rusia," kata Pentagon pada Selasa.

“Karena kerusakan tersebut, kami berada dalam posisi yang pada dasarnya harus menabrak Laut Hitam,” kata Brigadir Jenderal Pat Ryder kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa pesawat tak berawak itu pada dasarnya tidak dapat diterbangkan setelah kerusakan tersebut.

Ryder mengatakan Rusia belum menemukan drone yang jatuh pada saat ini.

Rusia sendiri membantah bertanggung jawab dan balok menyalahkan pihak Amerika karena melanggar apa yang disebutnya sebagai batas "sementara". 


PT Dahana Sudah Punya Pabrik Amonium Nitrat, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Sebelumnya

Kapal Induk Jatayu Mulai Beroperasi di Laut Selatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga