post image
KOMENTAR

Sebuah pesawat tempur A-10C Thunderbolt II milik Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) menjatuhkan tiga bom “dummy” setelah ditabrak seekor burung.

Peristiwa ini terjadi di dekat Suwannee Springs, Florida.

Pesawat yang terlibat dalam insiden itu milik Grup Penerbang ke-23 USAF saat mengikuti latihan di Pangkalan Angkatan Udara Moody, Georgia

Tidak ada kerusakan atau cedera dalam peristiwa ini.

Tiga bom dummy yang jatuh tanpa sengaja itu adalah jenis BDU-33.

Satu unit BDU-33 yang berwarna biru memiliki berat 11 kilogram. Juga dikenal sebagai Mark 76, bom “dummy” ini adalah tiruan bom tanpa kendali M1a-82 yang memiliki berat 230 kg.

Saat BDU-33 tidak aktif, kartrid asap yang dimilikinya masih bisa bereaksi. Muatan piroteknik yang terletak di bagian hidung mengeluarkan asap putih bila berbenturan. Bila latihan digelar malam hari, akan keluar cahaya untuk membantu akurasi bidikan.

Grup Penerbangan ke-23 mengimbau warga yang melihat bom ini tidak menyentuhnya.

AeroTime yang melaporkan kejadian ini berusaha mencari tahu kondisi pesawat A-10C yang menjatuhkan bom itu. Namun sampai saat ini belum ada informasi yang dipublikasikan tentang tingkat kerusakan yang disebabkan oleh serangan burung terhadap pesawat.

Pesawat A-10 Thunderbolt II yang juga dijuluki “Warthog” dibuat oleh Fairchild Republic Company.

Kemampuan khususnya adalah dalam memberikan dukungan jarak dekat. Kadang-kadang digambarkan sebagai “tank terbang”, A-10 dikenal dengan suara ikonik dari autocannon GAU-8 Avenger.

Karakteristik lain yang berbeda adalah “bathtub” titanium yang melindungi pilot, sehingga pesawat bisa tetap beroperasi walaupun mengalami kerusakan parah.

Sama seperti F-22 Raptor, A-10 hanya dioperasikan oleh Angkatan Udara AS dan belum pernah diekspor.

Penghapusan secara bertahap pesawat tempur ini telah lama dibahas. menurut rencana semua A-10 akan berhenti beroperasi pada 2022 dan tuganya akan diambil alih armada F-35.

Namun baru-baru ini Presiden Donald Trump mengatakan bahwa pengoperasian A-10 masih bisa diperpanjang.

Hari Minggu yang lalu (30/6)Trump  mengunjungi Pangkalan Udara Osan, Korea Selatan, dan mengatakan bahwa A-10 adalah mesin yang sangat hebat.

“Kami sedang mencari cara yang mungkin agar (A-10) bisa pertahankan sedikit lebih lama,” ujarnya seperti dikutip Force Times.


UU Direvisi, Pelajar China akan Diberi Pendidikan Militer

Sebelumnya

India Tidak Ingin Jadi Negara Pertama yang Gunakan Senjata Nuklir

Berikutnya

KOMENTAR ANDA