post image
Firebird
KOMENTAR

Operator Amerika Serikat, Grand Sky Development dan Tenax Aerospace, telah menandatangani kontrak pembelian pesawat intelligence, surveillance and reconnaissance (ISR) Firebird yang diproduksi Northrop Grumman.

Pengumuman ini disampaikan Northrop Grumman dalam kegiatan Royal International Air Tattoo (RIAT) di London.

Penandatanganan kontrak penbelian dilakukan 17 Juli lalu.

Firebird memiliki kemampuan membawa peralatan multisensor seberat 317 kilogram. Pesawat ini menggunakan mesin  
Lycoming TEO-540, sementara featurenya mengadopsi Garmin 3000 avionik.

Northrop telah mengujicoba pesawat ini untuk penerbangan selama 10 jam dengan pilot. Sementara versi yang tidak menggunakan pilot disebutkan dapat mengudara selama 30 jam nonstop.

Grand Sky yang bermarkas di Grand Forks, North Dakota, membenarkan telah menandatangani kontrak pembelian Firebird.

“Tujuan awal kami adalah untuk memberikan dukungan pada operasi pengawasan infrastruktur energi dan pemulihan bencana dengan meningkatkan jarak tempuh, ketinggian dan daya tahan Firebird,” ujar Presiden Grand Sky, Thomas Swoyer Jr.

Sementara Tenax mengatakan, Firebird menawarkan kemampuan adaptasi dan fleksibilitas dalam pengumpulan data.

Pengiriman pesawat dijadwalkan dilakukan pada paruh kedua 2021.

Sementara saat berbicara di forum RIAT hari Sabtu kemarin (20/7) Wakil Presiden Senior Northrop Grumman, Brian Chappel, kepada FlightGlobal mengatakan, pihaknya melihat kebutuhan yang jelas di pasar Eropa.

“Lembaga pemerintah dan militer di Eropa, Timur Tengah, Timur Jauh, semuanya adalah peluang yang sangat menarik. Kami sudah menemukan pihak yang tertarik,” ujarnya.

Menurut Chappel, satu unit Firebird dengan awak dijual di bawah 10 juta dolar AS, sementara unit tanpa awak dijual sekitar 20 juta dolar AS.


KOMENTAR ANDA