post image
Foto: Net
KOMENTAR

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab, menyebutkan, setidaknya ada 10 pucuk senjata api yang dibawa oleh para korban jatuhnya Heli MI-17 saat mereka terbang.

Namun, senjata itu tidak ditemukan di antara puing-puing helikopter. Tim evakuasi yang berhasil mencapai titik jatuhnya heli MI-17 telah menyisir puing-puing heli.

"Pada saat pengambilan jenazah, senjatanya sudah tidak ada," ujar Herman di Jayapura, Sabtu (15/2), mengutip keterangan Antara.

Kemungkinan, 7 senapan laras panjang dan 3 pistol yang hilang tersebut diamankan oleh masyarakat yang kebetulan melintas di kawasan jatuhnya Heli MI-17. Selain itu juga ada satu pelontar granat alias GLM.

"Sementara ada informasi, ada masyarakat yang berburu sehingga sementara kita lakukan pendekatan supaya masyarakat kembalikan. Mungkin dalam 1-2 minggu dikembalikan, karena itu masyarakat yang berburu," kata Herman.

Helikopter buatan Russian Helicopter itu dinyatakan hilang kontak sekitar Juli tahun lalu. Baru beberapa hari lalu ditemukan di ketinggian 12.500 kaki dari permukaan laut, di kawasan Pegunungan Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Herman Asaribab menegaskan helikopter tersebut jatuh di pegunungan Mandala, murni karena faktor cuaca.

"Saya perkirakan pilot sudah berusaha membawa helikopter ke lokasi semula. Tetapi, karena situasi cuaca yang berkabut di daerah pegunungan saat itu, sehingga pilot memutuskan kembali tetapi saat memutar heli terjadi insiden kecelakaan menabrak gunung," ujarnya, di Jaya[ura, Sabtu (15/2).

Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), mengklaim merekalah yang menemukan helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang hilang kontak sejak Juni 2019.

Dan semua senjata yang ada di lokasi jatuhnya helikopter MI-17 milik TNI telah menjadi milik TPNPB KODAP Ngalum Kupel.

Lewat keterangan tertulisnya, Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan pihaknya menemukan bangkai helikopter MI-17 di Pegunungan Bintang, Papua.

“Markas pusat TPNPB melaporkan bahwa helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang pernah kami tembak pada 28 Juni 2019 itu sudah ditemukan,” kata Sebby, mengutip keterangan VOA.

TPNPB-OPM juga mengklaim bertanggung jawab atas jatuhnya helikopter itu. Sebby mengungkapkan Komando Daerah Pertahanan (KODAP) Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alipky Taplo yang telah menembak jatuh helikopter MI-17 milik TNI tersebut.

“Foto-foto helikopter MI-17 kami lampirkan untuk diketahui oleh semua pihak supaya Indonesia dan dunia dapat mengetahui bahwa TPNPB siap perang untuk tujuan memperoleh kemerdekaan dari tangan pemerintah kolonial Republik Indonesia,” jelas Sebby.


PT Dahana Sudah Punya Pabrik Amonium Nitrat, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Sebelumnya

Kapal Induk Jatayu Mulai Beroperasi di Laut Selatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga