post image
Ilustrasi MI-17 milik TNI AD.
KOMENTAR

Pencarian helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang dalam penerbangan dari Oksibil menuju Jaya Pura, Jumat dua pekan lalu (28/6) masih dilanjutkan.

Namun karena cuaca yang buruk, pencarian lewat udara terpaksa dihentikan sejak Selasa (9/7).

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf M. Aidi mengatakan, sejak kemarin hujan mengguyur kawasan Oksibil. Sedangkan Jayapura berkabut dengan jarak pandang hanya 1 kilometer. Dengan kondisi cuaca seperti ini tidak mungkin helikopter Bell dan pesawat CN 235  milik TNI AU dapat melakukan pencarian.

Pencarian sementara difokuskan lewat darat dengan mengerahkan kekuatan 1 SSK atau 100 orang personel gabungan TNI, Polri bersama relawan.

"Tim kita yang ada di Oksibil arah Gunung Mol dengan Okbab itu sampai sekarang masih perjalanan. Mereka menginap di jalan. Tetapi kita tetap berkomunikasi melalui radio," ucap Aidi saat dihubungi, petang ini (Rabu, 10/7).

Aidi menjelaskan, pencarian melalui jalur darat dengan menyusuri pemukiman di sekitar Gunung Mol untuk mendapati keterangan dari masyarakat.

Permasalahannya kampung di Pegunungan Papua saling berjauhan dan dibutuhkan perjalan berhari-hari  dari satu kampung ke kampung lain.

"Nanti menginap lagi di tengah perjalanan sebatas logistik yang dibawa. Kita targetkan empat hari kemampuan logistik dari kemarin. Ini hari kedua," imbuhnya.

Sejauh ini, masih kata Aidi, komunikasi via radio dengan tim pencari berjalan lancar. Mereka juga masih semangat.

"Allhamdulillah tim pencari semua sehat, karena kita juga tidak memaksakan di luar batas manusia. Jadi kita memperhatikan faktor stamina," ujar Aidi.

Heli MI 17 yang mengangkut 12 orang penumpang termasuk kru yang merupakan anggota Yonif 725/WRG dinyatakan hilang dalam perjalanan ke bandara Sentani, Jayapura.


PT Dahana Sudah Punya Pabrik Amonium Nitrat, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Sebelumnya

Kapal Induk Jatayu Mulai Beroperasi di Laut Selatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga