post image
Lima astronot wanita NASA/Net
KOMENTAR

 Siapa yang tak ingin menjelajah luar angkasa? Rasanya hampir semua orang menginginkan itu. Terbukti dengan pecahnya rekor pelamar astronot pada tahun ini dengan lebih dari 18.000 oramg. 

Sayangnya, dari belasan ribu pelamar, hanya 12 orang yang dipilih oleh NASA. Sementara dari 12 orang terpilih ini, diketahui ada 5 wanita yang sangat inspiratif yang tengah bersiap untuk terbang ke luar angkasa. Siapakah mereka?

Berikut ini 5 wanita kandidat astronot seperti yang dimuat oleh Mighty Girls:

1. Kayla Barron, Insinyur dan Perwira Angkatan Laut

Wanita 29 tahun ini adalah lulusan teknik sistem dengan gelar master di bidang tenik nuklir. Ketika melakukan wawancara bersama 120 orang terpilih lainnya, Barron mengungkapkan ia hanya menjadi seperti seorang insinyur yang baik.

Barron mengaku, ketika pengumuman, ia tidak menerima telepon NASA karena sedang berada di bawah laut. Barron juga mengungkapan ia tak khawatir dengan kehidupan serba sempit di kapal luar angkasa karena Barron adalah satu di antara sebelas wanita yang tergabung dalam layanan kapal selam yang sebelumnya dikhususkan untuk pria. 

"Saya benar-benar merasa di rumah (dalam kapal selam),"  ujar Barron. 

2. Zena Cardman, Ilmuwan Kelautan dan Ahli Mikrobiologi

Zena Cardman selalu berambisi. Cardman bahkan pergi ke Antartika untuk menyelesaikan penelitian mikrobiologinya. Wanita asal Virginia ini mengungkapkan ketertarikannya pada lingkungan aneh. Tak hanya Bumi, "Bagi saya, lingkungan itu mungkin dapat dihuni di planet lain."

Peneliti Pascasarjana National Science Foundation di Pennsylvania State University ini terpilih menjadi kandidat astronot untuk melakukan penelitian yang berfokus pada "lendir gua". Menurut Cardman, lingkungan itu sangat menarik dan kehidupan di sana tidak didorong oleh hal-hal normal seperti di Bumi. 

3. Jasmin Moghbeli, Pilot Helikopter dan Insinyur Aerospace

Wanita keturunan Iran-Amerika ini mengaku menjadi astronot adalah cita-citanya sejak kecil. Mimpi menjadi astronot membuat Moghbeli mendapatkan gelar sarjana dan master di bidang teknik kedirgantaraan dan bergabung dengan Marinir menjadi pilot helikopter. 

Ketika mendengar ia telah dipilih untuk memulai pelatihan astronot, "tangan saya gemetar setelah itu dan saya hampir tidak bisa memutar nomor untuk mengabarkan orang tua saya," ungkap Moghbeli.

4. Loral O'Hara, Insinyur Riset dan Wilderness First Responder

Loral O'Hara, insinyur penelitian di Woods Hole Oceanographic Institute ini sudah dua kali melamar sebagai astronot dan baru kali ini ia berhasil. Kegigihannya memang tidak bisa ditandingi. 

Ketika kecil, O'Hara selalu ingin untuk pergi keluar angkasa, sayangnya nilai matematika wanita 34 tahun ini cukup buruk. Meski demikian, ia terus belajar dan berusaha hingga mendapatkan gelar sarjana di bidang teknik penerbangan dan master di bidang aeronautika dan asronautika. Saat ini O'Hara sedang bersiap untuk menginjakan kaki di planet lain, terutama Mars.

5. Jessica Watkins, Ahli Geologi dan Curiosity Collaborator

Jessica Watkins  memulai karir di bidang teknik mesin. Namun semua itu berubah ketika ia bermimpi menjadi seorang astronot yang pada membuatnya jatuh cinta pada geologi.

"Rekrutmen (astronot) begitu ketat dan statistiknya sangat kecil, Anda ingin mengejar sesuatu yang benar-benar Anda sukai dan yang ingin Anda lakukan selama sisa hidup Anda," ujar wanita 29 tahun itu. 

Sejak mendapatkan gelar doktor di bidang geologi ia mulai bekerja dengan divisi ilmiah NASA sebagai bagian dari tim penjelajah Curiosity Mars. Sehingga tak heran bila Watkins berhasil terpilih menjadi kandidat astronot.


Yusron Ihza: Pengurangan Bandara Internasional Ganggu Sektor Pariwisata

Sebelumnya

Pungutan Iuran Dana Pariwisata Ditolak

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews