post image
NASA perkenalkan 2 kostum antariksa terbaru mereka/Net
KOMENTAR

 Keinginan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk kembali ke Bulan terus menemukan arah. Hal ini terlihat dari peluncuran dua buah kostum antariksa baru yang diklaim NAS akan memudahkan astronot dalam bekerja di atas permukaan Bulan.

Bertempat di Kantor Pusat NASA, Washington, Selasa (15/10), untuk pertama kalinya NASA memperlihatkan kepada publik dua prototipe pakaian astronot yang akan digunakan selama misi ke Bulan dan Mars nanti.

"Kami telah bekerja lama untuk membangun pakaian antariksa yang akan melakukan pekerjaan di Bulan dan Mars," ujar insinyur pakaian luar angkasa di Johnson Space Center NASA di Houston, Amy Ross seperti dimuat The New York Times, Rabu (16/10).

Terdapat dua kostum yang diperkenalkan NASA. Kedua kostum ini diklaim mampu memberikan peningkatkan performa termasuk dalam hal kenyamanan dan fleksibilitas baik bagi wanita maupun pria.

Tidak hanya itu, untuk menyukseskan misi ke Bulan yang menjadi target pemerintahan Presiden AS Donald Trump 2024 mendatang, NASA juga membuat kostum yang memiliki teknologi yang membantu bisa astronot untuk menginjakan kaki di permukaan bulan secara aman.

Kostum misi ke Bulan sendiri mempunyai pola warna merah, putih, dan biru cerah. Kostum ini dilengkapi unit mobilitas ekstravehicular eksplorasi agar astronot lebih mudah untuk berjalan, membungkuk, dan memutar badan.

"Anda ingat Neil Armstrong dan Buzz Aldrin, mereka (seperti) kelinci melompat-lompat di permukaan bulan. Sekarang kita benar-benar akan bisa berjalan di permukaan bulan yang sangat berbeda dari pakaian kita di masa lalu," jelas Administrator NASA, Jim Bridenstine.

Selain itu, kostum ini juga dirancang untuk bisa tetap bekerja di suhu mulai dari 121 hingga -150 derajat celsius. Bahkan NASA memproyeksikan kostum ini bisa bekerja di suhu yang lebih dingin sehingga nantinya bisa mengirim astronot ke Kutub Selatan.

Kostum lainnya berwarna oranye terang. Kostum ini akan digunakan para astronot ketika berada di dalam kapsul awak Orion untuk kembali pulang. Kostum ini digadang-gadang memberikan perlindungan dan oksigen bagi para astronot jika terjadi kecelakaan dan kerusakan pada kapsul. Jika menggunakan kostum ini, astronot dapat tetap hidup selama enam hari.


Korea Selatan Siapkan Pesawat Pengintai Tak Berawak Antisipasi Gerakan Provokatif

Sebelumnya

Inggris dan Jepang Tandatangani Kerjasama Antariksa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Technology