post image
Pasukan Angkatan Udara AS/Net
KOMENTAR

 Setelah insiden penyerangan fasilitas minyak Aramco di Arab Saudi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyetujui pengiriman pasukan untuk meningkatkan pertahanan udara dan rudal di Arab Saudi, Jumat (20/9).

"Menanggapi permintaan Kerajaan (Arab Saudi), Presiden telah menyetujui pengerahan pasukan AS yang akan bersifat defensif dan berfokus pada pertahanan udara dan rudal," ujar Menteri Pertahanan AS Mark Esper seperti yang dilansir dari Reuters.

Meski demikian, Esper menyatakan pengerahan pasukan tersebut akan melibatkan pasukan moderat yang tidak sampai berjumlah ribuan. Selain itu, dia juga mengatakan pihaknya akan mempercepat pengiriman peralatan militer ke Arab Saudi termasuk UEA.

Pernyataan ini selaras dengan laporan Reuters sebelumnya di mana saat ini Pentagon tengah mempertimbangkan pengiriman baterai anti-rudal, drone, dan jet tempur. AS juga bahkan mempertimbangkan untuk mempertahankan kapal induk di wilayah tersebut.

Keputusan AS ini diyakini akan menutup pintu keputusan serangan balasan dengan segera kepada Iran yang dianggap sebagai dalang penyerangan Aramco. Namun Trump mengatakan pengekangan militer yang AS melakukan sudah menunjukkan kekuatan, terutama ditambah dengan sanksi ekonomi yang diberlakukan pada Iran.

"Karena hal termudah yang bisa saya lakukan 'Ok, hancurkan 15 hal penting di Iran'. Tapi saya tidak ingin melakukan itu jika saya bisa," ujar Trump.


PT Dahana Sudah Punya Pabrik Amonium Nitrat, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Sebelumnya

Kapal Induk Jatayu Mulai Beroperasi di Laut Selatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga