post image
KOMENTAR

Pesaing Amerika sudah kalah semua. Musuh Amerika sudah lari semua. Mental kalah di Amerika sudah kembali menjadi mental kemenangan.

"Tiongkok yang sudah berpuluh-puluh tahun mencuri lapangan kerja Amerika sekarang sudah hormat kepada kita," ujar Trump.

"Di lain pihak hubungan kita dengan Tiongkok sekarang ini menjadi sangat baik, termasuk dengan Presiden Xi," tambahnya.

"Mereka tidak menyangka ternyata ada satu orang Amerika yang berani membuat mereka berhenti melakukan apa yang sudah berpuluh tahun mereka lakukan pada Amerika."

"Belum pernah hubungan kita menjadi sebaik ini dengan Tiongkok," katanya.

Pokoknya Trump menjadi unggul di segala lini.

Ibarat permainan American Football --yang empat babak itu-- Trump kini sudah memenangkan tiga babak. Skornya pun sudah 18-0.

Kini tinggal memasuki babak 4 --Pemilu November 2020.

Demokrat sudah hancur: babak impeachment kalah, babak State of the Union kalah, babak kaukus Iowa jeblok.

Strategi Trump dalam menghadapi impeachment luar biasa hebat. Ia gunakan pedang bermata dua: bisa menyelamatkan dirinya sekaligus membunuh lawannya.

Demokrat hanya kelihatannya membela unggulan calon presidennya: Joe Biden. Tapi secara tidak langsung nama Biden justru hancur dalam proses impeachment ini.

Di kaukus negara bagian Iowa Biden kalah total dari calon Demokrat lainnya. Biden merosot justru hanya di urutan empat.

Pemenangnya adalah calon yang semula tidak diunggulkan sama sekali: Peter Buttigieg.

Nama calon ini pun sulit diucapkan. Itulah nama orang Malta --ayah Buttigieg adalah imigran dari Malta.

Maka orang Amerika lebih senang memanggilnya Peter. Lebih mudah diucapkan.

Umur Buttigieg baru 36 tahun. Sangat muda --di mata Biden maupun Bernie Sander. Apalagi di mata Donald Trump.

Jabatan terakhir Buttigieg pun 'hanya' wali kota. Itu pun bukan kota besar: South Band. Yakni kota kecil yang terletak di batas paling utara negara bagian Indiana. Letaknya lebih dekat ke Chicago daripada ke Indianapolis - -kota terbesar di Indiana.

Buttigieg baru saja mengakhiri masa jabatannya yang kedua sebagai wali kota. Tapi ide-idenya besar. Kalangan liberal lebih menyukai Buttigieg dari calon Demokrat lainnya.

Yang mungkin akan jadi halangan adalah: ia seorang gay. Sudah kawin dengan sesama laki-laki. Buttigieg sendiri yang mengumumkan bahwa dirinya gay.

Minggu depan akan ada kaukus Demokrat lagi. Kali ini di negara bagian New Hampshire. Kalau di sini pun Buttigieg yang menang rasanya sudah waktunya Joe Biden mundur dari pencalonan.

Sampai sekarang Trump belum mengincar Buttigieg sebagai lawan di pilpres nanti. Trump masih menganggap lawan terkuatnya hanya Biden.

Maka di babak ke-4 nanti bisa jadi Trump akan menang lagi. Dengan mudah pula.

Memang pernah ada: yang sudah kalah telak di babak tiga tapi berhasil membalikkan skor di babak 4. Tapi itu di American Football. Yakni tim dari Kansas City.

Saya ikut menonton live pertandingan besar Super Bowl Senin pagi lalu (WIB). Kansas City sudah kalah telak di akhir babak 3. Tapi dengan dramatik bisa membalik keadaan.

Itu karena Kansas City memiliki bintang muda luar biasa. Namanya: Patrick Mahomes.


Merdeka Huey

Sebelumnya

Garuda Napas

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Disway