post image
Ilustrasi
KOMENTAR

Yang dibutuhkan adalah tangan dingin profesional — siapa pun dia, dari mana pun asalnya — yang berani berkata: “enough is enough.”

Penutup

Garuda adalah simbol bangsa, tetapi simbol tidak bisa hidup dari nostalgia.

Ia harus diterbangkan dengan logika bisnis, bukan politik.

Dan untuk itu, kita harus berani mengakui kenyataan: kadang, untuk menyelamatkan kebanggaan nasional, kita perlu mempercayakannya kepada orang yang tidak terikat oleh nasionalisme semu.

Tulisan ini dikutip dari Facebook penulis.


RUPSLB, Glenny Kairupan Ditunjuk Pimpin Garuda Indonesia

Sebelumnya

Etihad Airways Terbang Perdana ke Medan, Tawarkan Pariwisata Alternatif

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews