post image
Presiden Rodrigo Duterte dan Presiden Xi Jinping.
KOMENTAR

Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan melakukan kunjungan ke China untuk menemui Presiden Xi Jinping sebelum akhir bulan ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara kepresidenan, Salvador Panelo, dalam konferensi pers di Manila seperti yang diberitakan oleh Al Jazeera, Selasa (6/8).

Menurut Panelo, kunjungan Duterte ke China merupakan sebuah pembuktian dari tudingan bahwa Duterte telah mengesampingkan wilayah kedaulatan Filipina demi 'menjaga' hubungan baiknya dengan Xi Jinping.

Diketahui, pada tahun 2016, Pengadilan Arbitrase Permanent (PCA) di Den Haag memutuskan China tidak memiliki hak atas wilayah Laut China Selatan dan China telah melanggar kedaulatan wilayah Filipina.

Putusan pengadilan ini merujuk pada Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun 1982. Namun, hasil putusan ini tidak diakui oleh China yang tetap melakukan manuver-manuver di LCS.

Tidak diikutinya aturan dari PCA oleh China menimbulkan kecurigaan di oposisi Duterte, di mana Duterte sangat dikenal sebagai seseorang yang dekat dengan China, khususnya Xi Jinping. Meski demikian, pihak Duterte menentang hal tersebut.

Buktinya, Filipina sudah mengajukan dua kali protes diplomatik terhadap China, salah satunya ketika rombongan kapal nelayan China yang berjumlah 100 kapal berada di dekat pulau kecil milik Filipina. Duterte mengatakan bahwa akan ada saatnya untuk membicaraan perihal arbitrase dengan China.

"Ini saatnya. Itu sebabnya aku (Duterte) pergi ke sana (China)," ujar Panelo yang mengutip ucapan Duterte.

Selain membahas arbitrase 2016, kunjungan Duterte ke China juga akan membahas kelanjutan negosiasi "60-40" terkait cadangan energi yang ada di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina.

Duterte diketahui memang telah lama menyatakan ia tidak akan mengambil risiko berperang dengan China, namun ia sangat menekan China terkait atas klaim nine-dash-line yang memotong wilayah kedaulatan Filipina.


Super Hercules Kelima Tiba di Halim Perdanakusuma

Sebelumnya

Raja Charles Tunjuk Pangeran William sebagai Pengganti Dirinya di Korps Udara Angkatan Darat Inggris

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Military